Jamur yang Bikin Gila Sementara
21:02Jamur gila, apakah kalian tau jamur jenis ini. Sebutan umumnya magic mushroom. Jamur ini berasal dari kotoran sapi. Sesuai dengan nama yang aku berikan, jamur ini jika dikonsumsi akan membuat gila sementara. Aku sempat mengkonsumsi jamur ini-jijik bukan main menikmati jamur yang berasal dari kotoran sapi. Tapi aku tak mengkonsumsi jamur itu secara langsung, jamur itu sudah bersih dan diolah menjadi minuman yang sehat dan bergizi-ini penipuan, hehe.
Jamur Gila itu bisa di olah
dengan apa saja. Mencampukannya dengan minuman, dengan makanan-martabak,
gorengan, masakan, dll. Saat aku mencobanya jamur itu dicampur dengan
minuman-yang aku ketahui minuman itu seperti fanta. Jamur itu dijual bebas didaerah wisata pulau bali-saat itu,
tak tau apakah saat ini masih dijual bebas. Beberapa waktu lalu temanku dibali
mengabarkan di grup line kalau jamur
itu menjadi ilegal-aku tak tau pasti.
Saat aku mencoba jamur gila
itu, aku duduk di bangku kelas tiga SMA. Tepatnya satu setengah tahunyang lalu-kalau
tak salah. Sebelum tiba hari aku akan mencicipi bagaimana menjadi gila dalam
beberapa jam dengan jamur itu, aku dan teman berdiskusi. Ada tiga orang. Bagus,
Pecok dan Wira. Merekalah yang mengajakku untuk mencoba jamur gila ini. Aku
hanya menganggung saja, sebenarnya ragu untuk mencoba. Ketakutanku muncul-jika
saja pikiranku tak terkendali, apa yang akan terjadi. Efek dari jamur gila jika
dalam suasana hati tenang akan menimbulkan kegilaan-tertawa tiada henti
meskipun untuk hal yang sama sekali tak lucu. Sebaliknya, jika dalam suasana
hati yang sedih sangat membahayakan, bisa menangis dan bahkan melukai diri
sendiri. Ketakutanku muncul karena aku bingung dengan hatiku. Aku bisa
tiba-tiba senang juga tiba-tiba sedih. Bahkan keceriaan yang aku perlihatkan
pada duniapun itu hanya dusta semata untuk menyembunyikan luka, aku sedang
mencoba berdamai dengan masalalu.
Hari berlalu. Disekolah kami
selalu membicarakan tentang jamur. Tiada henti teman yang pernah mencoba
menceritakan pengalamannya. Tawa sepanjang cerita selalu pecah. Aku tetap sama,
ragu untuk mencobanya walaupun rasa penasaranku sangat besar dengan reaksi dari
jamur gila itu. Apa benar ada tanaman/sayuran yang bisa membuat orang menjadi
gila dalam beberapa jam? Ganjapun begitu penasaran aku dengan reaksinya. Ketakutanku
mengalahkan rasa penasaranku. Tetap, hatiku mencegah untuk tidak mencobanya,
meskipun sudah menjanjikan akan mengkonsumsi jamur itu bersama-sama, entah
kapan.
Bel berbunyi, pertanda
pelajaran hari ini sudah habis dan seluruh siswa boleh pulang ketempat tinggal
masing-masing untuk melakukan aktivitas lain selain belajar yang sangat
membosankan dan merusak otak-tiada henti belajar. Aku berjalan menuju kos yang
tak terlalu jauh dari sekolah-dengan segudang pikiran dalam otakku. Sesampainya
di kos, aku kaget melihat ketiga temanku telah lebih dulu sampai di kosanku
dengan motornya. Mereka menungguku tepat didepan pintu kosku yang berada
dilantai dua. Mereka menyapaku dan akupun begitu, sebagai formalitas remaja
saat bertemu teman-kapanpun dimanapun. Tujuan mereka kekosku karena bosan tak
ada yang mereka kerjakan. Ingin bermain di kos. Salah seorang dari mereka
mengajak untuk menikmati jamur gila. Serempak semua setuju dengan usul itu.
Mereka pulang sebentar-berganti pakaian. Sekitar setengah jam, pecok dan bagus
menoleh kedalam kamar kosku yang pintunya terbuka bebas. Mereka berdua lebih
dulu datang. Rumah mereka dan kosku tak begitu jauh. Rumah bagus dan pecok juga
tak begitu jauh, karena itu mereka sering berangkat bersama jika pergi-pulang
sekolah-bagaikan sepasang kekasih, hehe, lebay banget diriku.
Tibalah yang dinanti, Wira.
Dia yang paling bersemangat. Tanpa menunggu waktu lama, kami berangkat menuju
tempat yang menjual jamur ini. Tak begitu jauh dari kos, sekitar daerah
kuta-kalau tak salah di sekitar pasar raya kuta. Sesampainya di warung itu,
kami membeli dua gelas minuman fanta yang
dicampur dengan jamur gila level strong-level
tertinggi. Gelas menampung minuman itu berbahan dasar plastik, jadi kami bisa
membawanya kemanapun tanpa harus minum ditempat. Kami bersepakat
mengkonsumsinya di kosanku. Ini demi keselamatan kami semua, karena jika dikonsumsi
segera, mungkin akan membahayakan. Misalnya-jika sudah fly; tertawa sendiri, menghina orang lain, dan hal bodoh lainnya
tergantung suasana hati. Aku yang sangat penasaran membuat ketakutanku kalah
saat memegang gelas minuman itu. Aku mencicipinya sepanjang jalan pulang. Kami
hanya membeli dua, satu gelas untuk dua orang. Agar kegilaan ini tak
berlangsung lama. Satu orang mendapatkan jatah setengah gelas. Jatahku telah
habis saat motor itu sampai di gerbang kosanku.
Setelah mengkonsumsi jamur
ini butuh waktu sekitar setengah jam untuk benar-benar hilang akal. Saat itu
tentu aku tak langsung gila. Perlahan tapi pasti mulai terasa efeknya, mereka
juga mengkonsumsinya di luar-parkiran kos. Kemudian masuk kedalam kamar kos.
Mengunci kamar itu dari dalam, demi keselamatan. Bisa saja salah satu diantara
kami keluar melarikan diri dan berbuat aneh diluar. Karena aku yang
mengkonsumsi lebih dulu, pikiranku mulai hilang, gerah, merasa risih. Laptop
kesayanganku saat itu aku jadikan bantal. Temanku yang masih sadar segera
mengambil dan memindahkan ketempat yang aman. Aku masih sedikit sadar, kemudian
memantikan smartphoneku. Sekali lagi,
demi keselamatan diriku. Bisa saja aku berulah dengan smartphone itu. Menelpon orang lain, mengupdate hal buruk di social
media, atau berbuat hal yang membuat orang lain panik.
Istimewanya dari jamur gila
ini, memori kita tak terhapus sedikitpun saat pikiran menjadi gila. Seluruh
kejadian mendetail sangat amat lekat dalam pikiran. Satu persatu temanku mulai
gila sendiri. Marah-marah, merasa risih. Kemudian kami tertawa bersama. Membicarakan
hal aneh. Menghina seorang teman yang menurut kami aneh. Menyalakan televisi
sesaat. Menghina apa saja bentuk yang ditayangkan televisi sambil tertawa
lepas. Tak ada yang lucu sebenarnya. Kami tetap tertawa dengan penuh tenaga.
Wira memutar musik DJ dari handphone-nya
yang terhubung dengan sound system punyaku. Musik berbunyi kencang. Kepalaku
pusing mendengarkannya, kemudian mematikan sound dengan langkah kaki gontai.
Kemudian Wira menghidupkan lagi, kali ini aku abaikan. Badanku benar-benar tak
bisa bergerak. Aku hanya berbaring di kasur. Perlahan aku membayangkan tubuhku menyatu
dengan kasur-menjadi seperti makhluk di iklan molto. Aku sulit menggerakkan
tanganku. Menatapnya sebentar, tiba-tiba tanganku berubah menjadi seperti
tangan gurita. Jariku ada lobang-lobang tentakel seperti squidward. Aku benar-benar gila saat itu, mencoba mengabaikan.
Tetap, tubuhku tak bisa digerakkan.
Teman-temanku tak henti
mengoceh kemudian tertawa, akupun ikut tertawa dan mengoceh apapun, setiap
ocehan menghasilkan tawa yang sangat pecah, padahal ocehan itu tak lucu sama
sekali. Aku penasaran, melihat keluar jendela. Kaget, langit berwarna
kemerahan, begitu sepi diluar. Aku seperti sedang berada di akhir zaman,
benar-benar aku pikir kiamat atau perang dunia ketiga terjadi saat itu. Mengira
hanya kami berempat saja yang berada di pulau bali. Tetap bersembunyi, tak
berani keluar. Matahari seolah mendekat, cahayanya membuat silau. Tiba-tiba
salah satu temanku bertubuh gendut menyeramkan-mirip kerbau muncul melintasi jendelaku.
Ku ulangi melihatnya, ternyata hanya bayangan saja. Musik DJ tetap berbunyi
sangat keras. Kucing jenis himalaya punya ku sedang menjilati bulunya seperti
mengikuti irama musik, itu membuat perhatian kami tertuju pada kucing putih
milikku, tertawa dengan lepas, menganggap kucing juga suka dengan musik DJ.
Banyak kegilaan lainnya,
malam tiba. Perlahan satu persatu mulai sadar. Aku yang masih belum sadar
begitu was-was dengan teman-temanku yang meminta kunci untuk membuka pintu.
Mereka ingin segera pulang. Tetap saja aku menolak, mereka memaksa-sesekali
mereka tak sadarkan diri. Detik-detik saat akan sadar memang begitu, kadang
sadar, kadang tidak. Yang aku khawatirkan saat temanku membuka pintu kos,
mungkin saja mereka langsung lompat dari lantai dua, atau ngebut dengan
motornya, atau juga mengganggu orang dijalanan. Ketakutan itu yang muncul dalam
otakku. Mereka yang terkadang sadar terkadang tidak tetap memaksa untuk pulang.
Dengan terpaksa aku berikan kunci itu setelah mereka menemukan tempatku
menyembunyikan kunci.
Aku yang masih belum sadar
segera menghidupkan smartphone kemudian
mengirimkan pesan pada seorang teman meminta bantuan. Benar-benar panik saat
mereka pulang. Banyak cerita yang menarik saat kami hilang akal. Tak mungkin
kejadian empat jam itu bisa diceritakan dalam satu postingan. Aku juga sedikit
lupa dengan kejadian-kejadiannya. Sekitar setengah jam kemudian, dua orang
temanku yang tadi balik lagi-mencoba memeriksa. Saat itu aku yang belum sadar
full, mengabaikan mereka. Karena kecewa mereka tak mendengar omonganku untuk
tidak pergi. Dalam hati mengucap syukur karena mereka baik-baik saja. Mereka
segera pergi karena tak ada respon. Sesaat kemudian datanglah teman yang aku
hubungi-meminta bantuan. Aku yang sudah sadar menceritakan banyak hal padanya
kejadian malam itu.
Esok harinya. Kami berempat
berkumpul kembali. Menceritakan kejadian gila yang terjadi sejak sore hingga
malam hari. Kemudian tertawa lepas dalam kondisi sadar seratus persen. Berbagi
cerita dengan teman sekelas yang belum merasakannya. Kami seperti membawa kisah
drama yang begitu menarik, banyak teman yang menyimak cerita kami. Itulah
pengalamanku yang benar-benar kehilangan akal sehat seratus persen dalam
beberapa jam.
Mungkin saat ini jamur itu
sudah resmi ilegal. Nah, untuk kalian lebih baik jangan mencoba jamur ini.
Selain ini dilarang agama-apapun yang memabukkan haram, jamur ini jika
dikonsumsi saat suasana tak mendukung bisa berakibat sangat fatal. Hilangkan
rasa penasaranmu. Ingatlah Tuhanmu.
0 komentar
Silahkan berikan komentarmu