Ucapan Selamat Natal
12:49Hanya Ilustrasi saja |
Sungguh Dayat sedang diselimuti rasa bingung ketika hari Natal tiba. Dalam hati ia bertanya, 'Bukankah ini hari Raya orang lain? kenapa kita umat Islam malah ribut tentang pengucapan selamat Natal?'
Memang, Dayat bukanlah orang yang pintar dalam agama, tapi ia mencoba berpikir lebih bijak dalam menanggapi sesuatu. Heran bukan, diperayaan agama lain malah kita yang ribut dalam agama untuk masalah yang bisa diperbincangkan dengan baik-baik.
Dayat mengira kalaulah pengucapan Selamat Natal tidak boleh, ya silahkan bagi yang berpendapat seperti itu untuk tidak melakukannya. Bagi yang mereka masih beranggapan itu boleh, ya sudah silahkan ucapkan. Simple bukan?
Kita ini selalu ribut untuk sesuatu yang bisa di perbincangkan dengan baik. Dayat menganggap banyaknya orang yang tidak setuju dengan Ucapan Selamat Natal Haram bagi Muslim ini dikarenakan kita dakwahnya bukan karena hati. Tidak ada paksaan dalam agama. Berilah kabar gembira, dan jangan membuat orang lain lari. Baiknya kita dakwah jangan melarang orang-orang, tetapi berikanlah yang mana yang baik dan mana yang buruk.
Kita ini selalu ribut untuk sesuatu yang bisa di perbincangkan dengan baik. Dayat menganggap banyaknya orang yang tidak setuju dengan Ucapan Selamat Natal Haram bagi Muslim ini dikarenakan kita dakwahnya bukan karena hati. Tidak ada paksaan dalam agama. Berilah kabar gembira, dan jangan membuat orang lain lari. Baiknya kita dakwah jangan melarang orang-orang, tetapi berikanlah yang mana yang baik dan mana yang buruk.
Kita juga harus menyadari kalau manusia jaman sekarang tidak suka dilarang. Tetapi dengan memberikan yang baik dan buruk secara terus menerus, mungkin saja akan terbuka hatinya.
Kita tidak bisa merubah hati manusia untuk mengikuti kebaikan. Hanya Allah yang bisa.
Dan Allah tidak akan mengubah suatu kaum, jika kaum tersebut tidak mengubah dirinya.
Dan manusia kini sangat pantang untuk dilarang. Beritau dengan sebaik-baiknya tutur kata atau tulisan agar hatinya terbuka dan Allah memberikan hidayah kepadanya.
Jangan sampai kita membuat orang awam seperti Dayat itu kebingungan dengan prilaku umat yang selalu ribut dalam perbedaan pendapat. Jika pemahaman agama kita menurut kita baik, sebarkan tanpa memaksa orang lain untuk mengikuti pemahaman kita. Biarkan dia yang berpikir. Jika setuju tentu baik, jika tidak ya sudah jangan dipaksa, karena dakwah yang memaksa hanya akan mendapat kebencian dari orang yang tidak mau dilarang.
3 komentar
Sesungguhnya hari natal adalah sambutan para kristian yang meraikan kelahiran Jesus sebagai anak tuhan. Ini bermakna kita 'mengucapkan selamat meraikan kelahiran anak Tuhan' sedangkan Allah telah berfirman, langit bagaikan terbelah apabila mereka nengatakan Allah itu Beranak. Jadi sudah sepatutnyalah kita tidak memberiucapan kepada para pengikut agama yang yang mengatakan Allah itu Beranak.
ReplyDeleteSaudaraku yang baik pemahamannya.
DeleteDisini saya bukan membahas tentang haram atau tidaknya ucapannya. Tetapi saya sedang membahas kenapa kita ribut. Kita ribut karena sibuk melarang dan memaksa orang lain untuk mengikuti pemahaman kita. Padahal tak ada paksaan dalam agama.
Jika dirasa pemahaman kita memang benar dan shahih sesuai Al-Qur'an dan Hadits, maka kita dakwahkan terus dengan tutur kata dan tulisan yang baik. Jika orang lain tak mau mendengarkan atau tak mau mengikuti, kita jangan marah. Yang terpenting kita tetap terus berdakwah. Semoga nanti Allah rubah hatinya untuk mendengarkan kita yang memang benar apa yang kita sampaikan atau kita dakwahkan.
Mas dayat sy apresiasi usahanya dalam berdakwah, sy pun bukan ahli agama. Namun konteks yg di utarakan mas dayat di sini agak keliru (dalam pandangan agama tentunya) kami bukannya ribut untuk mencegah kaum muslim mengucapkan selamat natal, tapi perlu diingat bahwa dalam dakwah tidak hanya sikap lemah lembut dalam menyampaikan namun juga ada yg namanya ketegasan yg lugas. Di sini jelas bahwa kita tidak bisa melepaskan hal ini dengan masalah akidah masing2 umat beragama. Alasan mengapa kita (muslim) harus berkoar-koarpun dalam dakwahpun jangan di anggap sebagai paksaan. Karena itu semua adalah konsekuensi akidah mas, kita tidak bisa bebas dalam berucap karena semua ada aturannya dalam islam. Apalagi dalam hal ucapan sekecil 'selamat' ini sangat riskan bila diucapkan tidak didasari dengan ilmu. Semoga mas dayat lebih bijak dalam berdakwah
ReplyDeleteSilahkan berikan komentarmu