Pemberian Rindu Yang kan Ku Kenang Selalu
21:32Susu kambing yang akan aku kenang selalu |
Selasa lalu, ketika jam pulang
kantor tiba. Ada sebuah cerita yang membuat-ku merasa bahagia. Hal yang biasa
sih menurut orang-orang, tapi luar biasa bagi orang yang sedang dimabuk cinta.
Tulisan ini, masih tentang Rindu.
Wanita yang masih menguasai relung hati-ku.
Ketika Rindu ingin pulang bersama
dengan-ku, bermaksud nebeng sampai tempat yang ingin ia tuju. Mendadak Rindu
mengeluarkan sesuatu dari tas hitamnya yang biasa ia bawa setiap bekerja. Dia memberikan
pada-ku sesuatu itu. Dua bungkus susu kambing dalam bentuk bubuk. ‘Ini dek,
untuk kamu’ katanya lembut.
Terjadi sedikit perdebatan di sana.
Karena sebuah kata yang aku ucapkan padanya, ‘tumben baik ngasi ini’.
Rindu membalas perkataanku, ‘lah
kan tadi siang kamu yang minta’. Yups, siang tadi aku dan Rindu memang membahas
tentang susu kambing dan juga madu. Tapi, karena aku memang nggak ada rasa
meminta, maka aku bilang ‘engga ada, mana ada aku minta.’. dan perdebatan
itu-pun terjadi. Perdebatan yang selalu saja terjadi. Dan aku, bahagia dengan
itu.
Sebelumnya dia memang menyarankan
aku untuk meminum susu kambing yang tiap hari ia konsumsi. Dan baru kali ini
dia memberikan susu kambing miliknya pada-ku. Sebelum itu dia juga banyak
menjelaskan tentang khasiat susu kambing itu. Tapi, diantara banyaknya khasiat
yang ia jelaskan, tak ada tuk penyembuhan hati yang terluka tersakiti. Hehe
Aku bahagia. Meski ini adalah hal
biasa dan perhatian biasa yang sering ia berikan pada setiap orang yang ada di
dekatnya, aku tak peduli. Aku merasa bahagia dengan hal kecil seperti ini. Tentu
alasan kenapa bahagia dengan hal sekecil ini karena Rindu yang melakukannya.
Susu kambing itu satu telah aku
minum dan satu lagi masih aku simpan.
Sempat aku mengatakan padanya, ‘terima
kasih, susu ini akan aku simpan menjadi sebuah kenangan indah yang pernah aku
terima. Dan mungkin, aku akan mengonsumsinya ketika tanggal kadaluarsa itu
tiba. Supaya hati yang terluka tak lagi merasakan sakit ini, hehe’ tentu aku
mengucapkannya sambil bercanda, dan memang bercanda. Aku memang sering seperti
itu. Bercanda dengan rangkaian kata-kata. Tapi, bercanda dengan rangkaian kata
yang tercipta begitu saja hanya bisa aku lakukan pada Rindu.
Maksudnya, hanya pada Rindu aku
tulus mengucapkan segala rangkaian kata indah yang pernah ku katakan padanya. Dan
saat ini hanya Rindu yang bisa melancarkan inspirasiku merangkai sebuah kata.
Rangkaian kata (tentu yg tadi di atas tentang susu kadaluarsa itu tak termasuk)
yang aku buat dan aku katakan padanya adalah sebuah ungkapan dari hati yang aku
kemas menjadi sebuah canda. Dan aku merasa senang melihat reaksinya seolah tak
mau menerima. Apa mungkin memang tak menerima. Hanya dengar dan dilupakan
begitu saja. Tak mengapa, yang penting dia bahagia dengan hal yang
dilakukannya.
Jadi, apakah susu satu lagi ini
akan aku konsumsi? Bila aku konsumsi, kenangan fisik akan hilang. Yang tersisa
hanya sebuah kenangan memori yang aku tuangkan kedalam tulisan dan dihari tua
akan kubaca mengenang kembali perasaan bahagia. Semoga istri-ku nanti
memakluminya. Dan istriku nanti yang entah siapa dia, bisa belajar cinta yang
sesungguhnya dengan cerita-cerita-ku di masa lalu. Yang pasti, ketika aku sudah
memiliki istri, aku akan menaruh cinta yang lebih besar pada istriku daripada
wanita-wanita yang pernah aku cintai dimasa lalu. Tapi bukan berarti aku akan
membenci wanita masa lalu yang tak membalas cintaku. Tidak, alhamdulillah aku
tidak seperti itu.
Sekian dulu tulisan hari ini. Aku letih.
Capek jari, capek hati. Hehe
9.21 WIB / 5 Oktober 2016
@ The Angkringan Cafe, bogor kota hujan yang penuh dengan kenangan.
@ The Angkringan Cafe, bogor kota hujan yang penuh dengan kenangan.
0 komentar
Silahkan berikan komentarmu