Generasi Idiot yang Anti-sosial

Selamat datang di zaman modern yang melahirkan generasi idiot dan anti sosial. Kita telah memasuki zaman itu, bisa Anda buktikan deng...


Selamat datang di zaman modern yang melahirkan generasi idiot dan anti sosial. Kita telah memasuki zaman itu, bisa Anda buktikan dengan melihat sekitar, banyak orang yang lebih memilih untuk menunduk menatap layar smartphone untuk chattingan, berinteraksi menunggunakan social media dan aktivitas yang membuat kita betah berlama-lama menatap benda kecil yang merusak kehidupan sosial kita antar sesama manusia lainnya di dunia nyata.

Mungkinkah kita juga seperti itu? Dalam angkutan umum, 90% kepala manusia menunduk menatap layar handphone, ketika menunggu kendaraan kepala juga menunduk, dan bahkan saat berjumpa dengan teman yang berwujud dikehidupan nyata pun kepala menunduk tidak hentinya menatap benda kecil itu, bukankah ini sangat menyedihkan?

Ketika chatting sama teman-teman di grup chat kelihatan begitu seru membahas satu persoalan, semua sibuk melucu dalam grup, sibuk menanyakan kabar, sibuk membully, sibuk berbagi informasi, tapi ketika berkumpul dalam dunia yang nyata, semua tetap saja menunduk dan amat fokus melihat layar dari benda kecil yang bisa saja membuat manusia menjadi idiot atau juga menghancurkan kehidupan manusia yang sebelum zaman itu datang begitu sangat seru kehidupan ini.

Orang-orang lebih memilih menyendiri, mereka memilih chatting di dalam grup daripada berkumpul karena lebih seru pembahasan dalam grup daripada pembahasan didunia nyata karena disibukkan dengan benda kecil itu, mereka lebih memilih untuk eksis dan berinteraksi di social media karena merasa lebih menarik, karena eksis atau ingin pamer didunia nyata sungguh akan mendapat cibiran secara langsung. Mereka di social media lebih sering pamer sepuas-puasnya, tanpa memikirkan orang lain, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka sedang ditempat ini ditempat itu, baru beli ini baru beli itu dan lain sebagainya.

Saat saya masih duduk dibangku sekolah, saya adalah makhluk yang seperti itu, saya lebih memilih chatting digrup dan eksis di social media, karena itulah saya menjadi makhluk yang anti sosial, selalu berdiam diri di kamar, saya tipikal orang yang suka nongkrong, tapi tetap saja saya lebih memilih untuk nongkrong sendirian saja tanpa ada yang menemani, bukan tak ada teman, tapi saya memang lebih memilih untuk sendirian saat berada di tempat tongkrongan, saya begitu anti sosial, bahkan dalam lingkungan tempat tinggal saya dulu, hampir tidak pernah berinteraksi dengan penghuni kos lainnya, hanya saling senyum ketika berpapasan tanpa ada berbicara asal dari mana, merantau kesini mau ngapain.

Saya memiliki banyak teman di dunia maya, tapi tidak di dunia nyata, di dunia nyata teman saya hanya beberapa saja, dengan merekapun saya jarang berinteraksi dengan mereka didunia nyata, saya lebih sering berinteraksi pada aplikasi chattting dan social media. Gadget membuat saya menjadi anti sosial, karena gadget membuat saya lebih menikmati hidup di dunia maya daripada di dunia nyata. Karena teknologi benda yang bisa berbicara membuat saya selalu bergantung padanya, karena teknologi benda yang bisa bercerita membuat saya menghabiskan waktu begitu lama bersamanya, benda yang bisa berbicara ialah smartphone dan benda yang bisa bercerita ialah smartphone and laptop/tab/pc.


Karena benda-benda itu saya jadi canggung berbicara dengan orang lain, saya seperti orang idiot saat bertanya, karena saya hanya bisa merangkai kata-kata dalam pesan, tak pandai merangkai kata-kata untuk berbicara, bagaikan orang idiot saya berinteraksi dengan manusia didunia nyata.


Sekarang saya akan mencoba untuk merubah diri menjadi makhluk yang tidak anti-sosial, saya harus sering bersosialisasi dengan makhluk lainnya didunia nyata, karena ketika kita mati, yang menguburkan kita ialah sanak saudara kerabat teman dekat yang ada didunia nyata, bukan yang ada didunia maya, untuk kalian makhluk anti-sosial, jangan sia-siakan orang-orang yang berwujud nyata disekitarmu. Saat berbicara dengan manusia didunia nyata, letakkanlah smartphonemu dan berinteraksilah selayaknya manusia normal. Ciptakan pertemanan didunia nyata, jangan hanya didunia maya saja, kalau pertemanan dunia maya bisa dibawa ke dunia nyata itu sangat amat baik.

Mari kita rubah kebiasaan buruk yang bisa saja menjadi budaya di masyarakat. Jangan sampai kita menjadi generasi yang idiot dan anti-sosial.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua, khususnya pengingat bagi saya.

======================================================

Semoga tulisan saya bisa memberikan manfaat kepada Anda, temui saya di social media;
Twitter: @dayatpiliang
Facebook: Dayat Piliang
Instagram: dayat.piliang

You Might Also Like

3 komentar

  1. Kunjungi juga blog saya yah http://www.synymampirgxnyesel.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Good Article. Mampir di blog gw bro fajar-yunanda.blogspot.co.id

    ReplyDelete

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.