Menyendiri Memang Enak, Tapi...
16:31Walaupun aku pernah tinggal di pulau bali yang di dambakan para wisatawan mancanegara, aku tidak terlalu mengikuti perkembangan mode atau gaya hidup disana, aku hanya mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan buku-buku terbaru untuk ku baca dalam kamar kosku yang tak terlalu luas. Karena aku lebih suka menyendiri, bukan berarti aku tidak memiliki teman, hanya saja aku lebih nyaman saat aku sendirian.
Jika kalian bertanya pada tetangga kos ku bagaimana kehidupan ku disana, mereka tentunya tak akan tau, ini karena aku selalu keluar dan pulang larut malam, pulang kekos paling cepat sekitar jam 11 malem, paling sering jam 1 atau 2 malem. Kemana aku menghabiskan waktu sampai jam segitu ? aku hanya menikmati kesendirianku, aku nongkrong di restoran cepat saji, hanya bermodalkan sedikit uang aku nongkrong di tempat itu dari siang sampe larut malam, kalau untuk ibadah jangan di tanya, saat di bali aku jarang sekali mengamalkan perintah agama, walaupun sedikit paham ilmu agama.
Aku orangnya sangat suka nongkrong di tempat ramai, tapi aku lebih nyaman duduk sendirian di tengah keramaian, disitu aku melakukan aktivitas yang aku sukai, semisal browsing, menulis, membaca buku, dan tak lupa nyemil sedikit demi sedikit makanan yang aku beli, hanya burger dan kentang goreng saja, itulah modalku untuk nongkrong, tak terlalu menghabiskan banyak biaya, menurutku aku di untungkan, karena aku memakai layanan free wifi mereka secara gratis selama belasan jam. Bayangkan saja jika aku nongkrong di warnet selama belasan jam, bisa tekor dan itu belum sama makanannya. Jadi ketika aku nongkrong di restoran cepat saji itu akulah orang yang sangat di untungkan, internet gratis, dapat makan pula, hehe.
Tidak mengerti mengapa aku lebih senang dengan kesendirian, suatu ketika aku merasakan kebosanan di dalam kamar kosku, aku bingung mau melakukan apa, kemudian terbesit dalam pikiranku untuk keluar kos jalan-jalan bermaksud mencari angin segar, dengan sepeda motor matic putih yang bertuliskan beat di sisi kiri dan kanannya aku tancap gas keluar lingkungan kos ku, aku mencoba mengusir kepenatanku dengan berjalan-jalan mengitari bali, walaupun hanya sebatas pantai kuta, nusa dua, dan kota denpasar, dan tetap, aku menikmati suasana itu hanya seorang diri, dengan begitu amat sangat damai terasa hidupku.
Begitu berbanding terbalik dengan keadaanku saat di kota medan, aku amat takut dengan kesendirian, aku amat sangat butuh teman, namun selama aku hidup di bali, aku lebih memilih menjalani hidupku dengan kesendirian, karena masa lalu yang kelam membuatku sedikit ingin menutup diri agar tidak di ketahui orang banyak, tapi aku berpikir, jika hidupku terus dalam kesendirian dan menutup diri, maka apalah arti hidupku.
Teman, itulah yang di butuhkan setiap manusia, sejarah hidup menjadi indah karena terlibatnya seseorang dalam kehidupan, jika terus menutup diri tanpa bersosialisasi dengan orang apa artinya hidup, apa yang asik untuk di ceritakan pada anak cucu ? aku hidup di dunia nyata, bukan pada imajinasi sebuah novel-novel best seller. Setiap orang akan menjadi indah, rumit, dan hancur hidupnya itu karena terlibatnya orang lain dalam hidup kita, dari situlah aku bisa mendapat banyak pelajaran berharga.
Saat ini, di kota bandung aku harus memulai dari awal menjadi seorang Dayat Piliang, seseorang yang tidak menutup diri lagi dan lebih sering bersosialisasi, aku harus merubah diri, karena jika hanya niat merubah diri tak akan pernah tercapai kalau cuma niat saja tanpa melaksanakannya.
Mungkin dari sebagian pembaca apakah mengalami hal yang sama sepertiku ? atau kalian memiliki teman yang lebih senang menyendiri dan menutup diri ? ajak dia untuk bersosialisasi agar hidupnya menjadi lebih berwarna, jangan terlalu larut dalam masalalu, kita hidup bukan di masa lalu, kita hidup di masa sekarang, hari ini, selama masih kita bernafas, nikmatilah hidup dengan baik dengan orang-orang yang baik.
Semoga bermanfaat untuk pembaca, dan mohon maaf yang sebesar-besarnya karena tulisanku yang tidak begitu layak untuk di baca karena bahasanya terlalu berantakan, impianku ingin menjadi seorang penulis, dan inilah salah satu usahaku untuk menjadi seorang penulis, aku harus melatih diri dengan membuat tulisan-tulisan, membacanya kemudian membuat tulisan yang lebih baik lagi untuk hari esok, dan juga tak lupa konsultasi dengan penulis-penulis itupun aku lakukan.
Sip deh, segitu aja, jangan lupa makan yaaa....
Kalau boleh kirimin juga aku makanannya, aku anak kos yang butuh makanan yang bergizi, haha
Bay Bay Reader...
1 komentar
SamA bro dgn aku_
ReplyDeleteThanks bro, baru sadar hidup haruslah berwana,
Silahkan berikan komentarmu