Nikah Muda ? Gimana ya . . .
12:19
Bicara tentang pernikahan, setiap orang pasti ingin menikah.
Hidup berdua dalam satu atap, memiliki buah hati dari cinta diantara lelaki dan
perempuan, merawat dan membesarkannya bersama-sama, mendidiknya hingga tumbuh
menjadi pria/wanita dewasa, menciptakan keluarga dengan cara kita sendiri.
Bukankah itu sangat indah ?
Saat ini saya belum menikah, karena usia saya masih sangat
muda, tapi kalau ditanya apakah saya ingin segera menikah ? saya akan menjawab
iya, saya ingin segera menikah secepatnya agar bisa merasakan bagaimana
membangun rumah tangga yang harmonis dengan cara saya dan pasangan saya nanti,
bagaimana merawat dan membesarkan seorang anak, bagaimana mendidik anak,
bagaimana mencari nafkah untuk keluarga dan hal lain yang bisa dilakukan untuk
keluarga.
Saya ingat sebuah hadits:
Abdullah Ibnu Mas’ud Radliyallaahu’anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu’alaihi wa Sallam bersabda kepada kami: “Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga, hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, hendahnya ia berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.” (Muttafaq Alaihi)
Abdullah Ibnu Mas’ud Radliyallaahu’anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu’alaihi wa Sallam bersabda kepada kami: “Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga, hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, hendahnya ia berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.” (Muttafaq Alaihi)
Dari hadits diatas, Rasulullah sangat menganjurkan kepada
kita generasi muda untuk segera menikah, selain menyempurnakan ibadah, menikah
juga bisa membuat kita menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Tidak
jarang kita melihat generasi muda yang sedang dalam masa puber sulit
mengendalikan nafsunya, orang-orang seperti ini juga di anjurkan untuk segera
menikah agar bisa menjaga diri dari perbuatan zina.
Ada juga seseorang yang ingin segera menikah, tapi mereka
beralasan ada halangan yaitu soal dana untuk menikah belum mencukupi. Jika
alasan hanya karena dana, mari kita simak ayat ini:
Dan kawinkanlah
orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin)
dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.
Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurniaNya. Dan Allah
Maha Luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nur: 32)
Kita sebenarnya tidak usah mempersoalkan masalah dana untuk
menikah, bukankah menikah biayanya murah ? yang membuat mahal itu adalah
gengsinya untuk mengadakan perayaan pernikahan, itu semualah yang memperberat
kita untuk menikah dan beralasan dana belum mencukupi untuk menikah.
Saya punya teman baru, usianya sekitar 31 tahun. Ia
bercerita soal asmaranya, ia menyukai seorang gadis, menurut hatinya, wanita
yang disukainya adalah wanita yang baik dan pantas untuk menjadi pendamping
hidupnya, ia segera bicara dengan orang tuanya bahwa ia ingin menikah, tapi
keinginan itu tidak diterima orang tuanya karena tidak memiliki dana. Teman saya
ini tidak patah semangat, ia tetap dengan tekadnya ingin menikah dengan dana
seadanya. Ia mendatangi orang tua si wanita bermaksud ingin melamar wanita
tersebut, orang tua si wanita juga tidak terima karena takut ada pembicaraan
yang tidak mengenakkan hati dari orang sekitar kepada calon kedua pasangan ini.
Teman saya pun meyakinkan orang tua si wanita, dan orang tua si wanita setuju. Ia
niat menikah dengan dana seadanya, eh taunya pernikahannya dirakayan juga oleh
keluarga, masing-masing orang tua tidak tega anaknya menikah tidak ada
perayaan, maka seluruh keluarga besarpun dikumpulkan untuk mengadakan perayaan pernikahan
rekan saya tersebut.
Dari cerita diatas jika kita pikirkan, bukankah Surah An-Nur
ayat 32 memang benar adanya ? Jika kita ingin menikah, maka segeralah menikah,
jika alasan keterbatasan dana, Allah akan memberikan bantuan kepada hambaNya.
Selalu ada jalan jika kita niatnya untuk kebaikan, seperti teman saya, ia
memiliki dana terbatas, tapi buktinya ada saja jalan dari Allah, dan
pernikahannya pun dirayakan.
Kalau saya pribadi sejujurnya ingin segera menikah, bukan
karena nafsu, tapi saya ingin segera memiliki pendamping hidup yang selalu ada
disisi saya, yang selalu mau mendengarkan semua permasalahan saya selama hidup,
yang mau meminjamkan pundaknya untuk saya beristirahat sebentar ketika lelah
menghadapi ujian hidup dan lainnya. Tidak hanya memikirkan soal diri saya
sendiri, saya ingin segera menikah karena saya ingin membahagiakan pasangan
saya, ingin mendengarkan cerita dari pasangan saya, ingin meminjamkan pundak
saya kepadanya ketika ia memiliki masalah, dan ingin memeluknya ketika ia
merasa tidak kuat untuk menghadapi masalahnya.
Usia saya masih sangat muda, saya juga belum memiliki calon
pasangan hidup, dan di masa seperti ini sedikit sekali wanita yang mau di ajak
susah bersama. Kalaupun ada itu adalah wanita yang langka, atau bahasa kerennya
‘Limited edition’. Wanita sekarang kebanyakan mencari pria yang sudah mapan,
jadi ia tidak perlu menunggu lama menemani lelakinya bersusah dahulu. Harta kan
hanya titipan, dan roda nasib kan pasti berputar, kadang diatas kadang dibawah.
Ketika wanita memilih pria mapan, dan seandainya prianya bangkrut ? apakah si
wanita akan menerima kondisi si pria ? bukankah wanitanya biasa hidup dalam
kemapanan.
Terkadang orang yang biasa hidup dalam kemapanan sulit
menerima hidup ketika suatu saat masa-masa sulit melanda. Jika seseorang
terbiasa dalam masa-masa sulit, maka ketika ia mapan ia akan sederhana, dan
ketika ia dimasa sulit lagi, ia akan menerima karena sudah terbiasa, dan
berusaha bangkit kembali meraih kemapanan.
Kemapanan bukanlah tujuan hidup, tujuan hidup kita ini
adalah Allah, hidup dan mati kita untuk Allah, cari pasangan bukan karena mapan
atau tidaknya, tapi carilah pasangan yang beriman. Seseorang yang beriman
kepada Allah, ia akan membimbingmu kesurga, beda dengan orang yang tidak
beriman, mungkin ia akan mencari pasangan lain jika hidupnya sudah lebih baik.
Sekiranya itu saja yang bisa saya sampaikan saat ini,
sepertinya inspirasi diotak saya sedang mengalami kemacetan. Lain waktu saya
akan menulis lagi dengan tema-tema yang lain.
Sekali lagi, carilah pasangan karena imannya, bukan karena tampang atau kemapanannya. Tampang bisa berubah seiring berjalannya waktu, mapan bisa hilang sewaktu wakut, tapi keimanan, insyaallah hidup akan bahagia jika kita memilih seseorang yang beriman,
Salam
Jika ingin berbincang dengan saya, silahkan follow twitter @dayatpiliang atau facebook http://fb.com/fpdayatpiliang
0 komentar
Silahkan berikan komentarmu