Nikah Muda ? Gimana ya . . .

Bicara tentang pernikahan, setiap orang pasti ingin menikah. Hidup berdua dalam satu atap, memiliki buah hati dari cinta diantara lelaki da...

Bicara tentang pernikahan, setiap orang pasti ingin menikah. Hidup berdua dalam satu atap, memiliki buah hati dari cinta diantara lelaki dan perempuan, merawat dan membesarkannya bersama-sama, mendidiknya hingga tumbuh menjadi pria/wanita dewasa, menciptakan keluarga dengan cara kita sendiri. Bukankah itu sangat indah ?

Saat ini saya belum menikah, karena usia saya masih sangat muda, tapi kalau ditanya apakah saya ingin segera menikah ? saya akan menjawab iya, saya ingin segera menikah secepatnya agar bisa merasakan bagaimana membangun rumah tangga yang harmonis dengan cara saya dan pasangan saya nanti, bagaimana merawat dan membesarkan seorang anak, bagaimana mendidik anak, bagaimana mencari nafkah untuk keluarga dan hal lain yang bisa dilakukan untuk keluarga.

Saya ingat sebuah hadits:
Abdullah Ibnu Mas’ud Radliyallaahu’anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu’alaihi wa Sallam bersabda kepada kami: “Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga, hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, hendahnya ia berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.” (Muttafaq Alaihi)

Dari hadits diatas, Rasulullah sangat menganjurkan kepada kita generasi muda untuk segera menikah, selain menyempurnakan ibadah, menikah juga bisa membuat kita menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Tidak jarang kita melihat generasi muda yang sedang dalam masa puber sulit mengendalikan nafsunya, orang-orang seperti ini juga di anjurkan untuk segera menikah agar bisa menjaga diri dari perbuatan zina.

Ada juga seseorang yang ingin segera menikah, tapi mereka beralasan ada halangan yaitu soal dana untuk menikah belum mencukupi. Jika alasan hanya karena dana, mari kita simak ayat ini:

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurniaNya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nur: 32)

Kita sebenarnya tidak usah mempersoalkan masalah dana untuk menikah, bukankah menikah biayanya murah ? yang membuat mahal itu adalah gengsinya untuk mengadakan perayaan pernikahan, itu semualah yang memperberat kita untuk menikah dan beralasan dana belum mencukupi untuk menikah.

Saya punya teman baru, usianya sekitar 31 tahun. Ia bercerita soal asmaranya, ia menyukai seorang gadis, menurut hatinya, wanita yang disukainya adalah wanita yang baik dan pantas untuk menjadi pendamping hidupnya, ia segera bicara dengan orang tuanya bahwa ia ingin menikah, tapi keinginan itu tidak diterima orang tuanya karena tidak memiliki dana. Teman saya ini tidak patah semangat, ia tetap dengan tekadnya ingin menikah dengan dana seadanya. Ia mendatangi orang tua si wanita bermaksud ingin melamar wanita tersebut, orang tua si wanita juga tidak terima karena takut ada pembicaraan yang tidak mengenakkan hati dari orang sekitar kepada calon kedua pasangan ini. Teman saya pun meyakinkan orang tua si wanita, dan orang tua si wanita setuju. Ia niat menikah dengan dana seadanya, eh taunya pernikahannya dirakayan juga oleh keluarga, masing-masing orang tua tidak tega anaknya menikah tidak ada perayaan, maka seluruh keluarga besarpun dikumpulkan untuk mengadakan perayaan pernikahan rekan saya tersebut.

Dari cerita diatas jika kita pikirkan, bukankah Surah An-Nur ayat 32 memang benar adanya ? Jika kita ingin menikah, maka segeralah menikah, jika alasan keterbatasan dana, Allah akan memberikan bantuan kepada hambaNya. Selalu ada jalan jika kita niatnya untuk kebaikan, seperti teman saya, ia memiliki dana terbatas, tapi buktinya ada saja jalan dari Allah, dan pernikahannya pun dirayakan.

Kalau saya pribadi sejujurnya ingin segera menikah, bukan karena nafsu, tapi saya ingin segera memiliki pendamping hidup yang selalu ada disisi saya, yang selalu mau mendengarkan semua permasalahan saya selama hidup, yang mau meminjamkan pundaknya untuk saya beristirahat sebentar ketika lelah menghadapi ujian hidup dan lainnya. Tidak hanya memikirkan soal diri saya sendiri, saya ingin segera menikah karena saya ingin membahagiakan pasangan saya, ingin mendengarkan cerita dari pasangan saya, ingin meminjamkan pundak saya kepadanya ketika ia memiliki masalah, dan ingin memeluknya ketika ia merasa tidak kuat untuk menghadapi masalahnya.

Usia saya masih sangat muda, saya juga belum memiliki calon pasangan hidup, dan di masa seperti ini sedikit sekali wanita yang mau di ajak susah bersama. Kalaupun ada itu adalah wanita yang langka, atau bahasa kerennya ‘Limited edition’. Wanita sekarang kebanyakan mencari pria yang sudah mapan, jadi ia tidak perlu menunggu lama menemani lelakinya bersusah dahulu. Harta kan hanya titipan, dan roda nasib kan pasti berputar, kadang diatas kadang dibawah. Ketika wanita memilih pria mapan, dan seandainya prianya bangkrut ? apakah si wanita akan menerima kondisi si pria ? bukankah wanitanya biasa hidup dalam kemapanan.

Terkadang orang yang biasa hidup dalam kemapanan sulit menerima hidup ketika suatu saat masa-masa sulit melanda. Jika seseorang terbiasa dalam masa-masa sulit, maka ketika ia mapan ia akan sederhana, dan ketika ia dimasa sulit lagi, ia akan menerima karena sudah terbiasa, dan berusaha bangkit kembali meraih kemapanan.

Kemapanan bukanlah tujuan hidup, tujuan hidup kita ini adalah Allah, hidup dan mati kita untuk Allah, cari pasangan bukan karena mapan atau tidaknya, tapi carilah pasangan yang beriman. Seseorang yang beriman kepada Allah, ia akan membimbingmu kesurga, beda dengan orang yang tidak beriman, mungkin ia akan mencari pasangan lain jika hidupnya sudah lebih baik.

Sekiranya itu saja yang bisa saya sampaikan saat ini, sepertinya inspirasi diotak saya sedang mengalami kemacetan. Lain waktu saya akan menulis lagi dengan tema-tema yang lain.

Sekali lagi, carilah pasangan karena imannya, bukan karena tampang atau kemapanannya. Tampang bisa berubah seiring berjalannya waktu, mapan bisa hilang sewaktu wakut, tapi keimanan, insyaallah hidup akan bahagia jika kita memilih seseorang yang beriman,

Salam

Jika ingin berbincang dengan saya, silahkan follow twitter @dayatpiliang atau facebook http://fb.com/fpdayatpiliang

You Might Also Like

0 komentar

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.