Ingatlah Allah Kapanpun dan Dimanapun
18:51
22 Oktober 2014
Hari ini adalah hari pertama saya training di tempat saya
akan memulai cerita hidup sebagai seorang karyawan. Karena ini adalah hari
pertama, maka dari itu saya sudah bersiap sejak jam setengah 6 pagi. Sudah mandi,
sudah gosok gigi, sudah shampoan, sudah menata rambut dengan sangat hati-hati,
sudah shalat shubuh, dan sudah siap untuk berangkat meninggalkan kamar kost dan
segera berjalan ke depan komplek untuk menunggu angkot yang akan mengantarkan
saya ketempat pemberhentian dimana angkot tujuan langsung kantor saya ada
disana.
Singkat cerita saya sudah sampai di kantor tempat saya akan
training, yaitu PT. Duta Business School atau biasa dikenal dengan PT. DBS. Ternyata
saya datang terlalu cepat, hari sebelumnya manager direksi mengatakan kepada
saya untuk datang pagi jam setengah delapan. Tapi saya sampai di kantor tepat
jam 7 pagi. Saya begitu semangat untuk bekerja, sehingga tidak peduli dinginnya
suasana pagi hari di kota bandung ini.
Saya di suruh menunggu instruksi selanjutnya dari atasan,
apa saja yang mesti saya lakukan hari ini. Saya di ajak Bapak HRD untuk ikut
briefing di aula lantai 4 gedung kantor.
“Ayo pak, ikut briefing dengan kami di lantai 4” Ujar pak
ari, HRD di perusahaan tersebut. Iya kali dipanggil bapak, apakah saya setua
itu ? umur saya masih 18 belas tahun pak ari -_- apakah kalau bekerja di kantor
semuanya harus panggil bapak dan ibu walaupun usia mereka masih muda ? ini
namanya pelecehan umur, hahaha
Para karyawan pun
naik menuju aula yang berada di lantai 4, begitu ramainya dan satu persatu dari
mereka memasuki ruangan aula termasuk saya. Sekedar informasi, yang training
ada 4 orang termasuk saya. Saya kira briefing yang dimaksud adalah
menginstruksikan kepada karyawan untuk lebih giat bekerja dan ada pesan-pesan
yang akan di sampaikan kepada seluruh karyawan.
Tapi ternyata briefing di perusahaan ini ternyata beda
sekali, perlahan mereka membuka Al-Qur’an, awalnya saya mengira itu adalah
dompet, karena saya melihat tidak dari dekat dan juga mata saya sedikit rabun,
ditambah lagi mereka menggenggaamnya ditangan mereka yang membuat saya sulit
membedakan.
Satu persatu dari mereka membuka Al-Qur’an, dan seorang
wanita berhijab maju kedepan, begitu cantiknya wanita tersebut terbalut hijab
yang membuat kecantikannya semakin bertambah, saya yakin, para bidadari akan
cemburu melihat kecantikan yang terbalut hijab tersebut. Ternyata ia yang
memimpin briefing pagi.
“Ayo teman-teman, mari kita lanjutkan ngaji kita, surah Yunus
ayat 78. Saya dan kedua rekan baru saya kebingungan, iya Cuma dua, yang satu
lagi wanita, jadi duduk dibagian kursi wanita, btw kursinya dipisah untuk
laki-laki dan perempuan. Saya dan kedua rekan baru saya kebingungan karena
tidak membawa Al-Qur’an, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Untung saja
kami memiliki Aplikasi Al-Qur’an di gadget yang kami miliki, dan kami mengikuti
ngaji bersama.
Selesailah ngaji bersama membaca 10 ayat Al-Qur’an yang akan
dilanjutkan besok dan seterusnya. Setelah mengaji, kami membaca lantunan
senandung Al-Qur’an, dilanjutkan dengan
melantunkan Asmaul Husna, jujur saja, saya tidak terlalu hafal Asmaul Husna,
saya baru menghafal sekitar 40 saja, itupun harus dengan nada, kalau disebutkan
tanpa nada, saya kurang hafal. Saat mengaji tadi, hati saya bergetar, dan
melantunkan asmaul husna bersama-sama membuat hati saya semakin bergetar, dan
setelah melantunkan asmaul husnah, wanita cantik tersebut menginstruksikan
untuk berdoa bersama sebelum melakukan aktivitas. Semuanyapun menundukkan
kepala dan masing masing berdoa dalam hati. Doa saya ketika itu seperti biasa,
mengucap syukur atas kesempatan hidup, dan semoga dilancarkan dalam menjalankan
hari, tidak lupa saya meminta kepada Allah agar diterima di Perusahaan yang
penuh berkah ini.
Betapa kagumnya saya dengan perusahaan ini, semua
karyawannya di perintahkan untuk mengingat Allah sebelum melaksanakan aktivitas
bekerja dipagi hari. Sudah seharusnya kita seperti ini.
Seandainya semua perusahaan mengajarkan kepada karyawan muslimnya untuk mengingat Allah terlebih dahulu sebelum bekerja, pasti perusahaan itu akan di berkahi oleh Allah. Percuma saja kita bekerja keras sedangkan Allah kita lupakan, padahal yang memberi rezeki adalah Allah dan sedang kita melupakan Sang Pemberi Rezeki. Tidak akan berkah apa yang kita dapatkan.
Ingatlah teman, hidup bukan tentang dunia saya, masih ada
kehidupan akhirat. Jika kita tidak melupakan Allah dan tidak menjauhi Allah,
maka surga yang kita dapatkan. Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal,
sedang hidup didunia hanyalah sementara, apakah kita mau melupakan Allah?
Mulai saat ini, biasakanlah sebelum bekerja, kita harus
mengingat Allah dan meminta kelancaran, keberkahan, juga rezeki. Tidak hanya
sebelum bekerja, ingatlah Allah kapanpun dan dimanapun, insyaallah hari-hari
kita menjadi berkah dan semua kesulitan insyaallah akan di ringankan. Allah
bisa melakukan apa saja jika ia berkehendak.
Terkadang kita sering melupakan ini, seolah-olah bukan Allah
yang memberi rezeki kepada kita.
Semoga ini bisa menginspirasi teman-teman sekalian.
Salam.
Jika ingin berbincang dengan saya, silahkan follow twitter @dayatpiliang atau facebook http://fb.com/fpdayatpiliang
0 komentar
Silahkan berikan komentarmu