Aku Sendiri-pun Tak Mengenali Diri-ku

H Baiklah, dalam tulisan kali ini aku ingin mengawalinya dengan intro yang biasa dipakai oleh penulis blog lainnya ketika sudah lama tak...

H
Baiklah, dalam tulisan kali ini aku ingin mengawalinya dengan intro yang biasa dipakai oleh penulis blog lainnya ketika sudah lama tak menulis-mengisi blognya dengan tulisan-tulisannya.

"Wah, akhirnya, setelah sekian lama tak menulis, Aku menulis lagi mengisi blog yang sudah mulai berdebu."

Yak, segitu aja.

Akhir-akhir ini, entah kenapa aku tak mengenali diriku sendiri. Aku kebingungan dengan sikapku yang sama sekali lain dari biasanya. Atau mungkin bukan sikapku yang lain sih, hanya saja aku yang selama ini tidak menyadari sifat asliku.

Untuk beberapa hal, aku terkadang tidak suka dengan orang lain dan kemudian mendiamkan orang itu untuk beberapa saat. Dan, setelah itu kembali seperti biasa setelah hatiku telah tak merasakan ketidaksukaan itu.

Tapi, beberapa hari belakangan ini, tiba-tiba saja aku mendiamkan seseorang. Dan akupun bingung dengan alasan kenapa aku mendiamkan dia. Sebenarnya, aku menyadari alasan kenapa aku mendiamkannya. Ini hanya karena sebuah permintaan dari seseorang itu yang seolah-olah menyuruhku menjauh, dan kemudian dia mem-blok akun whatsapp aku dari kontaknya, sehingga aku tak bisa mengirim pesanku padanya.

Sebenarnya, ga seharusnya aku bersikap seperti itu. Aku menyadari dia dalam kondisi seperti apa. Aku paham dia juga punya problem. Tetapi, entah kenapa aku tidak bisa menerima hal itu?

Aku mendiamkan dia untuk beberapa hari dan akhirnya suasana menjadi sangat canggung. Tidak untuk dia, tapi untuk diriku sendiri. Aku merasa sangat canggung ketika berhadapan dengannya. Benar-benar bingung mau bersikap seperti apa. Apakah aku harus bersikap seperti biasanya padanya? bercanda, tertawa, dan saling bercerita? eh tidak, lebih banyak aku yang cerita daripada dia.

Aku bingung dengan kondisi saat ini.

Tidak seharusnya aku berlaku seperti itu. Alangkah baiknya aku tak seperti itu demi menjaga sebuah hubungan agar tidak rusak seperti kondisi sekarang yang sepertinya agak sulit tuk diperbaiki. Sebenarnya tak sulit, semua permasalahan hanya ada di diriku yang begitu canggung berhadapan dengannya. Dan dia, juga merasakan bahwa aku tak lagi seperti dulu. Mungkin juga, dia kini sedikit membenciku dan perlahan menjauhi diriku karena sikapku yang tidak dewasa itu.

Memang, menilai seseorang atau menebak karakter orang lain adalah hal yang mudah. Sedang, menebak diri sendiri, benar-benar susah. Untuk beberapa hal, kita tak mengerti apa yang telah kita lakukan dan kenapa kita melakukannya.

Semoga, kedepannya, aku bisa memperbaiki diriku sendiri, dan lebih mengenali diriku sendiri dengan mencoba melihat diri dari sudut pandang orang lain.

Mungkin segitu saja untuk hari ini. Kedepannya, aku coba menceritakan kegelisahan atau kesenangan yang sedang aku alami. Lebih seperti mencatat dalam buku harian pribadi.

Semoga ada beberapa hal yang bisa dipetik dari cerita-ceritaku disini.

Mari kita mengenali diri kita sendiri.

sumber gambar: giphy.com

You Might Also Like

0 komentar

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.