Wanita Tua yang Dicintai Para Kucing
18:49
Libur panjang aku habiskan dengan nongkrong di sebuah kafe dekat kosan.
Hari ini, sebelum aku berangkat dari kosan menuju kafe tujuan, aku melihat wanita paruh baya disekitar lingkungan kost-ku. Wanita tua itu berambut tipis seperti lelaki dengan warna rambut yang mulai memutih karena faktor usia. Warna hitam memudar ditelan oleh uban yang perlahan muncul semakin banyak. Untuk fisik, ia terlihat masih segar.
Bagi orang yang pertama kali melihat wanita tua itu, pasti akan mengira dia adalah wanita tua yang mengalami gangguan jiwa, dilepas bebas oleh keluarga karena sudah tak ada yang sanggup merawatnya. Atau mungkin karena keluarganya tak tega mengurungnya didalam rumah, dan yakin tak akan membahayakan orang lain, ia pun dibebas lepas menikmati dunia.
Meski begitu, aku tak menganggap wanita tua itu dalam kondisi jiwa yang terganggu.
Aku sudah beberapa kali berpapasan dengan wanita tua itu. Ia tak terlihat gila, ia terlihat seperti wanita tua pada umumnya. Wajah yang penuh cinta dan kasih yang begitu banyak, saking banyaknya seolah bingung kemana lagi rasa cinta dan kasih itu akan diberikannya.
Ketika aku melihat wanita tua itu, kalian tau apa yang sedang ia lakukan? ia sedang berkumpul dengan kucing-kucing liar dilingkungan kosanku. Setidaknya ada sekitar lima atau enam kucing liar yang mengelilingi wanita tua itu. Membawa semangkuk makanan untuk diberikan kepada kucing-kucing liar.
Makanan yang diberikan bukanlah tulang-tulang bekas makan manusia, melainkan makanan yang biasa diberikan untuk kucing perliharaan ras mahal. Mungkin whiskas atau Royal Canin, entahlah. Ia memberikan kucing itu dan membelai mereka satu persatu dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang.
Meski beberapa manusia terganggu atau tak menginginkan kehadirannya, itu bukan masalah besar baginya. Aku justru ingin berdoa kepada Allah, agar orang-orang seperti ini diberikan umur yang panjang atau diduplikat sebanyak mungkin.
Kehadiran orang-orang seperti ini sangat dinantikan para kucing liar yang tidak punya majikan. Yang biasanya mendapat tendangan dari orang-orang yang menikmati makanan lezat mereka dan terganggung atas kehadiran kucing yang hanya ingin secuil makan bekas dari manusia.
Dia-lah orang-orang yang dicintai para kucing.
Melihat wanita tua itu, mengingatkanku kepada nenekku yang kini telah tiada.
Nenekku tak terganggu dengan keberadaan kucing-kucing yang mengganggu makanan lezatnya, meski kucing-kucing itu sesekali mendekati makanannya, tidak ada pukulan yang ia layangkan kepada kucing itu. Malah ia melemparkan kebawah lauk sisa, terkadang bahkan lauk yang masih utuh.
Kucing-kucing menginginkan kehadiran manusia seperti ini. Mencintai mereka tanpa ada penyiksaan karena rasa terganggu kehadiran kucing-kucing.
Kau tau, setiap kali aku pulang kerja, aku selalu mendapati mangkuk plastik yang berisi sisa makanan kucing yang tak habis, dan mangkuk berisi air putih, terkadang susu yang tersisa beberapa teguk untuk seukuran kucing. Aku meyakini wanita tua itulah pelakunya. Menghilangkan rasa lapar para kucing liar, dan menghilangkan rasa haus para kucing yang terlihat kurus.
Meski ada manusia yang keberadaannya tidak diinginkan oleh orang lain, tapi kehadirannya didunia ini tetap berpengaruh untuk dunia. Kita tak perlu takut dijauhi orang banyak yang tak menginginkan kehadiran kita. Ingatlah! tidak ada ciptaan Allah yang sia-sia.
Kehadiran yang tak inginkan oleh manusia, ada beberapa makhluk yang menginginkan kehadirannya. Seperti kucing liar yang menginginkan kehadiran manusia baik hati memberi makan tanpa menyiksa. Atau tanaman yang menginginkan kehadiran manusia yang mencintai mereka dan menyirami agar mereka tidak mati karena tak ada yang memerhati.
Kesia-siaan itu hanya manusia yang membuatnya.
Kita tercipta, pasti ada pengaruhnya untuk dunia. Meski bukan dunia yang besar ini, setidaknya kita bisa berpengaruh dalam dunia seseorang. Semisal dunianya si kucing liar yang selalu tersiksa, atau dunia anak-anak yang sudah tak memiliki orang tua.
Pilihan kita, apakah ingin berpengaruh untuk dunia, ataukah mati dengan tak melakukan apa-apa, hanya mengeluhkan hidup tidak bahagia.
Sumber gambar: Alamy, File / Telegraph.co.uk
0 komentar
Silahkan berikan komentarmu