Antara Rencana dan Lauh Mahfuzh

Apa yang aku lakukan di libur panjang ini? Tidak ada yang spesial. Liburan bersama keluarga? Tidak mungkin. Seluruh keluarga inti-k...


Apa yang aku lakukan di libur panjang ini? Tidak ada yang spesial.

Liburan bersama keluarga? Tidak mungkin. Seluruh keluarga inti-ku tidak berada satu pulau denganku. Aku dan keluarga-ku terpisah jarak yang cukup jauh. Jadi mustahil sekali bisa berlibur dengan keluarga-ku pada libur panjang ini. 

Tapi kalo di Lauh Mahfuzh telah tertulis bahwa aku akan berlibur bersama keluarga, apapun kondisi diriku, misal; tak ada uang, maka aku tetap bisa liburan bersama keluarga. 

Tapi mungkin untuk liburan panjang kali ini, di lauh mahfuzh tak tertuliskan bahwa aku akan berlibur bersama keluarga, tetapi liburan seorang diri menikmati suasana kafe dekat kosan, menikmati wifi yang super kencang, sampai-sampai aku sudah mendownload puluhan video clip artis-artis korea dan barat dari Youtube.

Beginilah hidup, semua telah dibuat skenarionya oleh Allah sang penulis skenario terbaik.

Jadi, menurut pahamku. Bila hari ini aku liburan seorang diri, maka itu telah tertulis di Lauh Mahfuzh. Meskipun beberapa hari yang lalu sudah ada perencanaan yang dibuat dengan teman-teman di Kantor untuk mengisi waktu di libur panjang. 

Pembahasan rencana itu cukup seru dengan bayangan-bayangan luar biasa saat liburan. Pembahasan yang benar-benar menyenangkan daripada pembahasan para Anggota Dewan yang terhormat pada sidang-sidang terbuka yang bisa kita lihat banyak sekali keributan yang terjadi.

Dalam pembahasan itu, kami merencanakan untuk berlibur ke Cianjur, Bandung dan Lembang. Semua telah dibahas, seperti transport dan hal-hal tak diinginkan terjadi. Sudah matang banget dan semua orang yang ikut dalam pembahasan itu sudah fix untuk ikut serta dalam rencana.

Tapi apa daya. 

Ternyata di Lauh Mahfuzh tak tertulis kami akan berlibur bersama. Jadinya, batal-lah perencanaan itu. Satu persatu membatalkan keikut sertaannya. Pada hari-hari mendekati libur panjang-pun kembali berdebat apakah rencana ini tetap dijalankan atau tidak.

Debat yang berlangsung alot, tapi lebih alot perdebatan para Anggota Dewan dalam sidang. Karena perdebatan alot itu, dan rencana yang telah di buat tak berjalan sesuai apa yang kami inginkan, rencanapun batal seketika. Dan kami menikmati libur panjang ini masing-masing. Entah sama keluarga atau seorang diri seperti aku yang sedang menikmati libur panjang di kafe sambil mengetik tulisan ini. Huhuhu T.T

Pesan yang ingin aku sampaikan disini ialah, Sebesar dan sematang apapun rencanamu, kalau di Lauh Mahfuzh tidak tertulis rencana itu, maka akan batal dan hancurlah rencana yang telah dibuat dengan sangat matang, sematang-matangnya. Karena hidup ini bukan suka-suka kita, tapi suka-suka Allah, dan tentu suka-suka Allah ialah yang terbaik untuk hambanya.

Yups, Namaku, Dayat Piliang, sekian dan terima kasih.

Sumber gambar: 20somethinggirl.com

You Might Also Like

0 komentar

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.