Dua Mimpi
17:19
Suatu malam ketika aku berada dalam alam mimpi. Aku mendapati mimpi yang aneh. Ada dua mimpi yang terjadi malam itu, yaitu mimpi baik yang menyenangkan hingga membuatku tersenyum dalam tidur, satu lagi mimpi yang mengerikan dan aku harap itu tidak akan pernah terjadi dalam hidupku.
Mimpi indah yang terjadi malam itu ialah, wajahku tiba-tiba saja berubah menjadi tampan. Seperti Song Joong Ki, pemeran Yoo Si Jin Descendats of The Sun. Wajahku benar-benar tampan, senyum sedikitpun membuat wanita mana pun tergoda dan memandangiku dengan jeda waktu yang lama. Pakaian apapun yang ku kenakan akan terlihat pas.
Ini serius, tidak bercanda. Bahagia, sampai-sampai aku merasa bahagia hingga membuatku tersenyum dalam tidurku, aku benar-benar merasakan bibirku bergerak membentuk senyuman. Aku berharap mimpi itu menjadi kenyataan. Setidaknya bila mimpi kedua malam itu tak terjadi.
Ketika mimpi kedua terjadi, harapan tuk mengabulkan mimpi itu pupus.
Bila Tuhan berkata kepadaku,
“Apakah kau ingin Aku mengabulkan mimpimu malam itu?”
“Apakah kau ingin Aku mengabulkan mimpimu malam itu?”
Maka aku akan menjawab,
“Tidak Tuhan! Jangan kabulkan mimpi itu, aku tidak ingin”
“Tidak Tuhan! Jangan kabulkan mimpi itu, aku tidak ingin”
Aku hanya ingin mensyukuri diriku saat ini.
Mimpi kedua yang benar-benar tak kuinginkan terjadi dalam hidup ini benar-benar tidak menyenangkan, maaf bila terlalu vulgar.
Dalam mimpi itu aku merasa sakit pada kemaluanku. Akupun memeriksanya dan melihat kemaluanku rusak terbelah dua, tapi masi melekat pada tubuh. Aku panik dan berusaha menyatukannya kembali dengan menangannya menggunakan kedua tanganku. Setelah itu aku tak ingat lagi. Kurasa bila dilanjutkan, aku akan mendapatkan vonis dari dokter untuk mengamputasi kemaluanku. Sungguh, ini tak baik. Ini benar-benar buruk dan aku tak ingin itu terjadi.
Banyak rencana masa depan yang sudah kubuat untuk mewarnai hidupku dengan menghadirkan keturunan. Bila itu terjadi, maka pupuslah rencana yang benar-benar aku impikan itu.
Aku hanya ingin mensyukuri diriku saat ini.
Meskipun aku bisa request pada Tuhan untuk mengabulkan mimpi baik saja, aku tak ingin. Tak ingin terjadi pengabulan secepat itu.
Meskipun aku bisa request pada Tuhan untuk mengabulkan mimpi baik saja, aku tak ingin. Tak ingin terjadi pengabulan secepat itu.
Aku ingin Tuhan mengajarkan aku tentang kehidupan, tentang kesabaran dan tentang kebersyukuran dengan mengarahkan aku secara bertahap menuju impianku, itulah namanya proses kehidupan.
Aku mencintai proses kehidupan.
0 komentar
Silahkan berikan komentarmu