Wanita Andai-Andai

ilustrasi Keinginan untuk menikah semuda mungkin itu amat besar terasa dalam hatiku. Apalagi orang-orang yang hadir dalam kisah hidupku...

ilustrasi
Keinginan untuk menikah semuda mungkin itu amat besar terasa dalam hatiku. Apalagi orang-orang yang hadir dalam kisah hidupku yang berperan menjadi teman dan mentor pada mengompori diriku untuk segera menikah. Belum lagi ketika beberapa waktu lalu diriku mengalami sakit yang kata dokter gejala tipes, saat itu keinginan menikah sangat besar, dua kali lipat dari keinginan menikah sebelumnya. Tapi apa daya, jodoh yang telah Tuhan tetapkan, aku belum bisa menemukannya.

Kepada mereka yang sering mengompori diriku untuk segera menikah, aku sering baper dan menceritakan andai-andai yang ada dalam otakku.

Iya, andai ada wanita yang mau menikah denganku dan menerima aku apa adanya, kemudian diriku dan dirinya tinggal dalam satu kamar kontrakan yang layak untuk ditinggali. Diriku dan dirinya sama-sama bekerja mencari rupiah untuk membangun masa depan bersama. Mempersiapkan apa yang harus dihadirkan untuk menyambut buah hati. Seperti rumah yang nyaman dan kendaraan yang bisa melindungi dari jutaan tetesan hujan yang jatuh kebumi serta melindungi dari panasnya matahari yang dapat membakar kulit.

Apakah ada wanita seperti itu? ketika aku menceritakan andai-andai ini kepada teman baru yang aku kenal semenjak menyewa kamar kecil di kota bogor, ia mengatakan bahwa wanita seperti itu pasti ada, hanya saja kita belum bisa menemukannya. 

Benar, sekarang aku yakini wanita seperti itu pasti ada. Tetapi diriku belum menemukannya. Entah karena diriku belum pantas untuk nya, ataukah Tuhan sedang memilih wanita mana yang akan didekatkan untuk hadir dalam kehidupanku.

Aku selalu berandai-andai menemukan wanita seperti itu. Dimana diriku dan dirinya menghabiskan waktu bersama sepulang bekerja mencari rupiah untuk membangun masa depan. Kami menghabiskan sedikit dari pendapatan untuk merasakan kebahagiaan dalam kondisi hidup yang sederhana ini. Menghabiskan malam berdua di sebuah Mall, melihat kehidupan orang-orang yang juga sedang mencari hiburan. Memaknai kehidupan dengan melihat kehidupan orang lain agar kami lebih bersyukur atas kehidupan yang telah Tuhan berikan kepada kami berdua.

Aku berandai, diriku dan dirinya berbagi waktu luang untuk saling mendengarkan keluh kesah dan masalah yang sedang kami hadapi untuk mencari solusinya bersama. Dan saling mengucap janji agar selalu terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi agar kisah hidup kami berdua berjalan lancar. Tentu dengan mengutamakan berkomunikasi dengan baik dan tidak dengan emosi. Saling berkomunikasi dengan lembut dan penuh cinta. Saling mengucapkan ucapan cinta, sayang dan ucapan yang dapat meluluhkan hati kami berdua. Saling berjanji untuk segera berbaikan bila diantara kami berdua terjadi perselisihan. Tidak terlalu menuruti ego. Saling mengingatkan kebaikan demi kisah cinta yang akan awet sampai ajal menjemput.

Berandai, kisah cinta diriku dan dirinya menjadi kisah yang terbaik yang bisa menginspirasi banyak pasangan agar terhindar dari perceraian yang tidak disukai oleh Tuhan. 

Aku selalu berandai, wanita yang akan menjadi pendamping hidupku ini bisa mengerti diriku, dan aku akan mengerti dirinya. Kami saling mengerti. Kami saling memperhatikan satu sama lain. Kami bercanda sepanjang waktu luang yang kami miliki. Kami berbagi cinta.

Aku selalu berandai, dia wanita yang akan menjadi pendamping hidupku selalu mengucap syukur karena hadirnya diriku kedalam kehidupannya dan aku pun seperti itu, mengucapkan syukur karena hadirnya dirinya kedalam hidupku. Menjadikan kisah hidupku menjadi lebih bahagia. Kami berdua saling merawat satu sama lain jika salah satu dari kami sakit. Kami memberikan waktu berlebih untuk menemani diantara kami yang sedang sakit. 

Terlalu tinggi andai-andaiku.

Tapi inilah yang aku inginkan. Apakah ada wanita yang menginginkan hal ini? membangun masa depan bersama dengan saling berusaha. Saling merawat apabila salah satu dari kami ada yang sakit atau terluka. Saling memberikan perhatian. Saling berbagi cinta. Saling peduli. Selalu merasa betah apabila kami berdekatan. Menghabiskan waktu luang bersama baik diluar maupun ditempat tinggal yang kecil, yang ditempati untuk sementara selagi kami mencari rupiah untuk membangun istana kami berdua.

Ah, apakah ada. Mungkin ada, tapi sulit menemukannya.

Eh, kenapa aku putus asa? Harusnya aku meminta kepada Tuhan agar wanita yang seperti aku inginkan segera hadir dalam kehidupanku. Kemudian aku berkenalan dengannya. Apabila menurutku wanita itu membuatku nyaman, maka aku akan segera bertemu dengan orang tuanya. Kemudian menceritakan konsep kehidupan masa depanku yang akan aku jalani bersamanya. Aku akan berusaha meyakini orang tuanya dan berjanji kepada kedua orang tuanya bahwa anaknya akan aku buat bahagia. Aku tak akan menjamin kekayaan, hanya saja aku bisa menjamin kebahagiaan dengan caraku. Apabila kehidupanku mapan nantinya ketika hidup dengannya, mungkin itu bonus dari Tuhan yang diberikan kepadaku.

Tulisan ini sebetulnya masih berantakan, belum semua keinginanku aku jabarkan dalam tulisan ini. Tapi semoga saja tulisan ini mewakili. Tulisan ini aku buat sekali, dan segera aku posting tanpa aku baca ulang. Biasanya aku akan membaca ulang setelah tulisan ini aku posting. dan paragraf ini adalah paragraf yang tidak penting. Diparagraf yang tidak penting ini aku ingin mengundurkan diri dari tulisan ini.

Aku menunggumu, wanita yang ku andai-andaikan.

You Might Also Like

0 komentar

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.