Jangan Pernah Merasa Sendiri

Foto diambil menggunakan smartphone Dayat Piliang Bismillahirrahmanirrahim , ku awali tulisanku dengan kalimat Maha Dahsyat yang diwaji...

Foto diambil menggunakan smartphone Dayat Piliang
Bismillahirrahmanirrahim, ku awali tulisanku dengan kalimat Maha Dahsyat yang diwajibkan kepada setiap muslim apabila hendak mengawali sesuatu. Tentu, sesuatu itu haruslah yang baik-baik. Semoga tulisan ini pun membawa kebaikan untuk kalian yang sedang membaca tulisan sederhana dari Dayat Piliang.

Sabtu, tanggal 30 Januari 2016. Pada hari, tanggal ini, disore hari aku berangkat dari kostku untuk bertemu seseorang yang aku kenal. Kami bertemu di Mall Botani Square Bogor setelah melalui proses perjanjian terlebih dahulu, jauh sebelum hari ini tiba. Kami membicarakan impian kami untuk menolong agama Allah ini. Jangan salah paham dulu, sebetulnya keinginanku menolong agama Allah bukan karena Allah membutuhkan pertolonganku, akan tetapi, karena aku sangat membutuhkan pertolongan Allah-lah maka aku menolong agama Allah ini, agar Allah mau menolongku dari segala keburukan dan menolongku dari jilatan api neraka yang hukuman paling ringannya dua bara api yang diletakkan pada telapak kaki, namun mampu merebus otak.

Singkat cerita, selesailah obrolan kami yang insyaallah bermakna, berguna, dan semoga para malaikat Allah yang mendengarnya lekas berdoa. Mendoakan impian baik kami. Semoga kalian yang sedang membaca inipun mendoakan juga apa yang akan kami lakukan. Meskipun tak kuberitau detailnya disini, aku mohon doa. Doakan apa yang kulakukan, selama itu untuk kebaikan, semoga Allah, Tuhanku memudahkan, menggampangkan dan melancarkan segala kebaikan yang ingin aku lakukan. Ini hanyalah intro, mari kita masuk kebagian yang ingin aku bagikan kepada kalian.

Tinggalah aku seorang diri di pojokan café yang letaknya di lantai GF Botani Square. Ingin kucantumkan namanya, tapi jangan sampai kalian mengira bahwa aku pungut biaya pada pengelola untuk mencantumkan nama café itu dalam tulisanku. OldTown White Coffee namanya. Rekanku itu sudah pergi meninggalkan aku. Karena dia ada urusan lain lagi yang harus dipenuhi.

Waktu maghrib telah terlewati, dan aku kembali pada café yang sebelumnya aku tempati.

Matahari sabtu telah menghilang dari pandangan. Bergantian dengan bulan yang sinarnya sedikit terhalang awan-awan. Mengubah sebutan sore menjadi malam. Malam yang dinanti banyak orang untuk bersenang-senang dengan keluarga, kerabat, saudara, kekasih, atau mungkin dengan sebuah gadget. Intinya, setiap orang yang menikmati mala mini perlu ditemani, entah itu ditemani manusia, atau sebuah benda mati yang berguna. Ketahuilah, sesungguhnya diriku berada ditengah-tengah mereka. Ditengah manusia-manusia yang menikmati malam-malamnya. Membuat sebuah kenangan indah atau hanya sekedar menghibur hati yang gundah. Aku kembali ke café dengan niatan sederhana, menghabiskan malam ini, menikmati kesendirian ditengah keramaian.

Aku kembali memesan minuman di café ini. Sebelumnya aku menikmati segelas teh Tarik yang nikmat rasanya. Kenikmatan itu semakin bertambah ketika mengetahui kalau aku tak perlu membayarnya. Karena telah dibayar oleh rekanku yang tadi bertemu. Semoga kebaikanmu dibalas oleh Allah, Tuhanku dan juga Tuhanmu.

Seperti biasa, setelah minuman yang aku pesan, secangkir OldTown White Coffe Hazelnut tiba di meja yang aku tempati, aku segera mengambil gambarnya. Sebelumnya aku tata terlebih dahulu buku, laptop dan secangkir coffee agar masuk kedalam gambar. Gambar yang setelahnya akan ku upload pada akun jejaring social path yang kumiliki. Menyedihkan, ketika semua postingan temanku menyematkan nama temannya pada postingannya, aku tak tau harus menyematkan nama siapa, karena aku seorang diri disini. Tiada manusia yang duduk di sebelahku dan dihadapanku. Aku memikirkan caption apa yang pas untuk postinganku yang satu ini. Aku memikirkannya dan menemukannya dalam waktu beberapa menit saja. Caption yang sungguh dalam pemaknaannya, setidaknya bagiku begitu.

Sungguh, aku tidak seorang diri menikmati malam minggu hari ini. Ada Allah dan para malaikatNya yang selalu mengawasi gerak-gerikku, melindungiku, mencatat amal baik dan amal burukku.

Begitulah caption pada postingan path-ku. Tidak perlu diriku malu apabila tak ada manusia menghabiskan malam bersamaku, menemaniku, menikmati malam minggu syahdu. Sungguh ada Allah, Tuhanku, beserta para malaikatNya bersama denganku, mengawasiku, melindungiku. Selama aku menyakini itu, aku tidak merasa sendiri. Dan tidak malu apabila orang melihat diriku hanya duduk seorang diri. Karena mereka tak melihat pada malaikat yang ditugaskan Allah untuk berada bersamaku, mengawasiku, menemaniku. Tentunya juga sama dengan kalian. Jangan pernah merasa kau sendirian.

Jangan pernah, Jangan pernah, Jangan pernah merasa sendirian.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Dengan kata-kata berantakan yang aku lukiskan dalam tulisan, semoga ada yang bisa kalian petik. Apabila tak ada atau malah ada sebuah kesalahan dalam tulisanku ini, silahkan tegur aku. Maaf tulisanku tak tersusun rapi, aku hanya penulis amatiran yang ingin terus belajar. Apabila kau ingin ngobrol dengan diriku, silahkan kirim email ke cp.dayatpiliang@gmail.com, aku akan berusaha membalas apapun yang kalian kirimkan. 

You Might Also Like

3 komentar

  1. Replies
    1. Alhamdulillah, terima kasih telah memberikan feedback kepada saya. Semoga apa yang saya tulis dalam blog ini dapat memberikan manfaat buat para pembaca.

      Delete

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.