Jangan Pernah Merasa Sendiri
21:39Foto diambil menggunakan smartphone Dayat Piliang |
Bismillahirrahmanirrahim, ku awali tulisanku dengan kalimat
Maha Dahsyat yang diwajibkan kepada setiap muslim apabila hendak mengawali
sesuatu. Tentu, sesuatu itu haruslah yang baik-baik. Semoga tulisan ini pun
membawa kebaikan untuk kalian yang sedang membaca tulisan sederhana dari Dayat
Piliang.
Sabtu,
tanggal 30 Januari 2016. Pada hari, tanggal ini, disore hari aku berangkat dari
kostku untuk bertemu seseorang yang aku kenal. Kami bertemu di Mall Botani
Square Bogor setelah melalui proses perjanjian terlebih dahulu, jauh sebelum
hari ini tiba. Kami membicarakan impian kami untuk menolong agama Allah ini. Jangan
salah paham dulu, sebetulnya keinginanku menolong agama Allah bukan karena
Allah membutuhkan pertolonganku, akan tetapi, karena aku sangat membutuhkan
pertolongan Allah-lah maka aku menolong agama Allah ini, agar Allah mau
menolongku dari segala keburukan dan menolongku dari jilatan api neraka yang
hukuman paling ringannya dua bara api yang diletakkan pada telapak kaki, namun
mampu merebus otak.
Singkat
cerita, selesailah obrolan kami yang insyaallah
bermakna, berguna, dan semoga para malaikat Allah yang mendengarnya lekas
berdoa. Mendoakan impian baik kami. Semoga kalian yang sedang membaca inipun
mendoakan juga apa yang akan kami lakukan. Meskipun tak kuberitau detailnya
disini, aku mohon doa. Doakan apa yang kulakukan, selama itu untuk kebaikan,
semoga Allah, Tuhanku memudahkan, menggampangkan dan melancarkan segala
kebaikan yang ingin aku lakukan. Ini hanyalah intro, mari kita masuk kebagian
yang ingin aku bagikan kepada kalian.
Tinggalah
aku seorang diri di pojokan café yang letaknya di lantai GF Botani Square.
Ingin kucantumkan namanya, tapi jangan sampai kalian mengira bahwa aku pungut
biaya pada pengelola untuk mencantumkan nama café itu dalam tulisanku. OldTown
White Coffee namanya. Rekanku itu sudah pergi meninggalkan aku. Karena dia ada
urusan lain lagi yang harus dipenuhi.
Waktu
maghrib telah terlewati, dan aku kembali pada café yang sebelumnya aku tempati.
Matahari
sabtu telah menghilang dari pandangan. Bergantian dengan bulan yang sinarnya sedikit
terhalang awan-awan. Mengubah sebutan sore menjadi malam. Malam yang dinanti
banyak orang untuk bersenang-senang dengan keluarga, kerabat, saudara, kekasih,
atau mungkin dengan sebuah gadget. Intinya, setiap orang yang menikmati mala
mini perlu ditemani, entah itu ditemani manusia, atau sebuah benda mati yang
berguna. Ketahuilah, sesungguhnya diriku berada ditengah-tengah mereka. Ditengah
manusia-manusia yang menikmati malam-malamnya. Membuat sebuah kenangan indah
atau hanya sekedar menghibur hati yang gundah. Aku kembali ke café dengan
niatan sederhana, menghabiskan malam ini, menikmati kesendirian ditengah
keramaian.
Aku
kembali memesan minuman di café ini. Sebelumnya aku menikmati segelas teh Tarik
yang nikmat rasanya. Kenikmatan itu semakin bertambah ketika mengetahui kalau
aku tak perlu membayarnya. Karena telah dibayar oleh rekanku yang tadi bertemu.
Semoga kebaikanmu dibalas oleh Allah, Tuhanku dan juga Tuhanmu.
Seperti
biasa, setelah minuman yang aku pesan, secangkir OldTown White Coffe Hazelnut tiba di meja yang aku tempati, aku
segera mengambil gambarnya. Sebelumnya aku tata terlebih dahulu buku, laptop
dan secangkir coffee agar masuk
kedalam gambar. Gambar yang setelahnya akan ku upload pada akun jejaring social
path yang kumiliki. Menyedihkan,
ketika semua postingan temanku menyematkan nama temannya pada postingannya, aku
tak tau harus menyematkan nama siapa, karena aku seorang diri disini. Tiada
manusia yang duduk di sebelahku dan dihadapanku. Aku memikirkan caption apa
yang pas untuk postinganku yang satu ini. Aku memikirkannya dan menemukannya
dalam waktu beberapa menit saja. Caption yang sungguh dalam pemaknaannya,
setidaknya bagiku begitu.
Sungguh, aku tidak
seorang diri menikmati malam minggu hari ini. Ada Allah dan para malaikatNya
yang selalu mengawasi gerak-gerikku, melindungiku, mencatat amal baik dan amal burukku.
Begitulah
caption pada postingan path-ku. Tidak
perlu diriku malu apabila tak ada manusia menghabiskan malam bersamaku,
menemaniku, menikmati malam minggu syahdu. Sungguh ada Allah, Tuhanku, beserta
para malaikatNya bersama denganku, mengawasiku, melindungiku. Selama aku
menyakini itu, aku tidak merasa sendiri. Dan tidak malu apabila orang melihat
diriku hanya duduk seorang diri. Karena mereka tak melihat pada malaikat yang
ditugaskan Allah untuk berada bersamaku, mengawasiku, menemaniku. Tentunya juga
sama dengan kalian. Jangan pernah merasa kau sendirian.
Jangan
pernah, Jangan pernah, Jangan pernah merasa sendirian.
Semoga
tulisan ini ada manfaatnya. Dengan kata-kata berantakan yang aku lukiskan dalam
tulisan, semoga ada yang bisa kalian petik. Apabila tak ada atau malah ada
sebuah kesalahan dalam tulisanku ini, silahkan tegur aku. Maaf tulisanku tak
tersusun rapi, aku hanya penulis amatiran yang ingin terus belajar. Apabila kau
ingin ngobrol dengan diriku, silahkan kirim email ke cp.dayatpiliang@gmail.com, aku akan
berusaha membalas apapun yang kalian kirimkan.
3 komentar
Setuju kang...Alhamdulilah
ReplyDeleteAlhamdulillah, terima kasih telah memberikan feedback kepada saya. Semoga apa yang saya tulis dalam blog ini dapat memberikan manfaat buat para pembaca.
DeleteSetuju kang...Alhamdulilah
ReplyDeleteSilahkan berikan komentarmu