Harapan Dayat Piliang Ketika Bayi; eps 01

Illustrasi dari anime Fullmetal Alchemist: Brotherhood Selamat datang pembaca. Sudah lama tidak menulis di blog ini. Akhir-akhir ini ...

Illustrasi dari anime Fullmetal Alchemist: Brotherhood

Selamat datang pembaca. Sudah lama tidak menulis di blog ini. Akhir-akhir ini sangat amat jarang sekali menulis di blog, banyak halangannya, mulai dari waktu yang tidak tersedia dan inspirasi yang tak kunjung datang. Untuk itu, mulai dari postingan ini saya akan membuat cerita baru. Dimana saya akan menceritakan diri saya dari sudut pandang orang ketiga. Sepertinya iya sih sudut pandang orang ketiga, saya tidak terlalu memahami pelajaran bahasa Indonesia. Mungkin teman-teman sekalian bisa menjelaskannya pada kolom komentar. Baik mari kita mulai ceritanya ya. 

Ada satu kota yang terkenal dengan bangsanya yang keras, juga dikota itulah banyak tercetak sopir angkutan umum yang sudah tersebar ke beberapa kota besar di Indonesia. Tidak hanya sopir angkutan umum, kota tersebut juga banyak mencetak pengacara yang sangat hebat. Sudah tak asing lagi dalam pikiran kita, kota itu ialah Kota Medan. 

Di Kota Medan, pada tanggal 12 Agustus 1996, telah lahir seorang anak manusia di sebuah klinik. Bayi kecil itu belum memiliki nama. Dari raut wajahnya ia terlihat bahagia sekali bisa merasakan luasnya dunia yang baru ia rasakan, terangnya suasana, dan juga sejuknya udara yang berhembus dari pendingin ruangan yang sudah tua. Bayi kecil itu begitu senang terbebas dari kegelapan dirahim seorang Ibu. Tetapi ia merasa asing dengan dunia yang baru dinikmatinya, begitu dingin udaranya, beda didalam rahim, sangat hangat.

Bayi itu disambut tangis haru orang-orang disekitarnya. Termasuk Ibu bidan yang sudah membantu Bayi kecil keluar untuk menikmati dunia. Bayi kecil pun menangis. Hal yang wajar.

Akhirnya bayi kecil itupun diberi sebuah nama. Awalnya nama bayi kecil ialah Ahmad Dayat yang diberikan oleh orang tua kandung bayi kecil itu, tetapi kemudian pamannya mengusulkan nama Rahmat Hidayatullah, kemudian final diberikan nama menjadi Rahmat Hidayat saja, ditambah dengan suku yang diturunkan dari Ibu, yaitu Piliang. Memang kalau adat minang, ketika anak lahir, maka si anak akan ikut suku Ibunya. Piliang itu salah satu suku yang berasal dari padang pariaman. Banyak yang mengatakan suku itu berbeda dengan marga, tetapi sebenarnya maksudnya sama saja. Ibarat Kartun dan Anime. 

Nama final yang akan diberikan pada bayi kecilpun sudah ditentukan, Rahmat Hidayat Piliang. Dengan nama panggilan, Dayat. Kini bayi kecil itu telah mempunyai nama. Tapi bayi kecil itu cuek saja dengan orang-orang yang sedang membicarakan nama yang pantas untuknya, ia tidak merasa senang dan juga tak merasa emosi ketika seseorang sedang mengatur hidupnya dengan memilih sebuah nama yang cocok. 

Bagi bayi kecil Dayat, sepasang kekasih yang telah mencetaknya dengan niatan tertentu adalah orang tua pertama baginya. Namun tidak bagi sepasang kekasih tersebut. Bayi kecil Dayat menjadi anak ketiga dalam keluarga kecil mereka. Tanpa bisa memilih, Dayat kini telah memiliki 2 orang saudara yang berjenis kelamin sama dengannya, laki-laki. Perbedaan usia pun tidak terlalu jauh. Yang satu tingkat diatasnya hanya berbeda setahun, sedangkan dengan saudara pertama berbeda sekitar 4 tahun.

Bayi kecil Dayat lahir kedunia tanpa bisa memilih siapa yang akan menjadi orang tuanya, menjadi saudara kandungnya, menjadi tetangganya, menjadi temannya, menjadi sahabatnya dan orang yang akan ada dalam cerita hidupnya. Tetapi bayi kecil Dayat belum mengerti apa-apa, dia belum tau betapa kerasnya hidup didunia ini. Saat ini bayi kecil Dayat hanya bisa tersenyum dan menangis. 

Saat ini, mungkin bayi kecil Dayat hanya berdoa agar diberikan orang tua yang baik, saudara kandung yang baik, dan orang-orang baik yang akan menjalani hidup bersama dengannya. 

Semoga malaikat turut meng-Aamiin-kan doa tulus dari bayi kecil Dayat.

  • Sekian dulu ceritanya, akan dilanjutkan jika ada kesempatan, akan diusakahan untuk update setiap hari kisah hidupku dari sudut pandang orang ketiga. Kisah demi kisah yang akan diceritakan berasal dari kisah nyata. Jika dirasa ceritanya tidak bagus dan tak memuaskan, mohon dimaafkan, karena saya membuat cerita ini juga untuk pembelajaran skill menulis saya, karena semuanya akan bisa karena terbiasa. Saya akan mencoba lebih sering lagi menulis agar bisa terbiasa dan lancar menulis apapun yang ingin saya tuliskan. Semoga apa yang saya tuliskan dapat memberikan manfaat.

You Might Also Like

0 komentar

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.