Pertama Kali Dakwah di Acara Mahal

Sudah lama sekali tidak menulis di blog tercinta ini. Tempat dimana saya bisa menulis kisah demi kisah yang terjadi dalam hidup saya. ...



Sudah lama sekali tidak menulis di blog tercinta ini. Tempat dimana saya bisa menulis kisah demi kisah yang terjadi dalam hidup saya. Dimana kisah-kisah yang saya tulis kebanyakan tidak bagus dan tidak enak dibaca. Ya, namanya masih belajar menulis yak, jadi wajar kalau tulisan dulu masih kurang bagus. Semoga saja tulisan ini lebih enak dibaca dibandingkan dari tulisan-tulisan yang lalu. Walaupun tulisan ini tidak memakai EYD yang sempurna saya memberanikan diri menulis kisah hidup didalam blog ini, untuk kalian yang berprofesi sebagai guru bahasa Indonesia pliss jangan baca, pasti kalian gatel banget dah pengen lingkarin huruf dan kalimat yang salah. Trauma benar deh saya dengan guru bahasa Indonesia.

Intronya kelamaan nih, padahal ga penting dan ga lucu banget,
Ya udah mari kita mulai yah...

Saya mau berbagi pengalaman saya ketika berbicara sebagai ustadz di acara Buka Puasa Bersama. Kelihatannya memang sepele sih, tapi Buka Bersama yang akan saya ceritakan ini tidaklah sepele. Buka Bersama ini bukan Buka Bersama biasa, melainkan Buka Bersama termahal yang pernah saya datangi dalam hidup. Ditambah lagi pertama kali berbicara sebagai ustadz diacara termahal ini. Acara buka bersama ini ialah Buka Bersama CJR bersama para penggemarnya. Kalian tau CJR kan? itu loh boyband yang dulunya ada 4 anak manusia kemudian satu anaknya keluar, entah pensiun atau karena apa saya kurang tau, dulu itu namanya Coboy Junior, nah semenjak satu anak berambut keriting dan hyperaktif itu keluar, mereka mengganti namanya menjadi CJR. Sungguh berbicara sebagai ustadz di acara ini adalah kesempatan dan pengalaman yang luar biasa bagi saya. Eits, di paragraf ini saya mau nyebutin sponsor dulu nih, maaf yak, karena brand inilah yang memberikan saya kesempatan dan pengalaman luar biasa tersebut. Ialah Keke Busana yang memberikan saya kesempatan dan pengalaman yang tak terlupakan dalam hidup saya, karena acara Buka Bersama ini di persembahkan oleh Keke Busana dan inbekstage. Taukan Keke Busana? pastilah kalian tau, apalagi yang punya anak kecil, brand ini adalah brand fashion muslim yang sudah berdiri sejak tahun 2006, brand ini terkenal dengan baju muslim anak yang sangat bagus dipakai pada tubuh anak-anak. Ya udahlah ya, ga usah banyak-banyak dijelasin tentang Keke Busana, jugaan postingan ini ga dibayar kok, jadi sedikit ajalah penjelasannya hehe, kan niatnya mau bagi pengalaman.

Saya mendapatkan kesempatan dan pengalaman luar biasa ini dikarenakan ustadz yang telah direncanakan tidak bisa hadir, ustadz tersebut ialah CEO dari Keke Busana sendiri yaitu Bpk. Rendy Saputra. Beliau berhalangan hadir karena ada urusan yang lebih penting, maka saya di tunjuk untuk menggantikan Beliau mengisi kultum di acara Buka Puasa Bersama Fans CJR di kota Tangerang, kota dengan jarak tempuh amat jauh, kota yang panas dan macet. Kebetulan sekali dikota ini menjadi kota terakhir yang mereka kunjungi setelah Bandung, Pekalongan dan Cirebon. Tentu kota terakhir ini lebih banyak manusia yang hadir, serta ada beberapa wartawan pun hadir meliput acara ini. Alhamdulillah masuk tipi dikit walaupun beberapa detik, ya cukup lama jugalah, kira-kira 3 detik, haha.

Nah jadi gini nih, ini adalah pengalaman pertama bagi saya berbicara dihadapan Ratusan orang dan semuanya adalah wanita, eh maap ada satu orang cowo yang menjadi pesertanya, dia juga fans CJR loh, ya udah kita lanjut, jangan kaget gitu ah, biarin aja dia mau ngefans sama CJR, jangan di hina, siapa tau dia adalah Presiden Republik Indonesia yang menyamar sebagai cowo cupu untuk memantau tingkah laku remaja Indonesia saat ini, ya siapa taukan, bisa saja terjadi, atau mungkin dia adalah Taeyang yang menyamar untuk memantau boyband Indonesia ini agar boybandnya yang bernama BIGBANG tak akan tersaingi dengan tiga anak manusia dari Indonesia itu,

Balik lagi ketopik ya, ketika kalian membaca postingan ini pasti garing sekali disetiap jokes yang saya tulis, begitu juga saat saya kultum, sangat amat garing dan materi yang telah saya siapkan dalam waktu 2 hari itupun gagal masuk kedalam otak jamaah yang tergabung dalam komunitas COmate, kepanjangannya yang saya tau sih dulu COboy Junior Soulmate. Saya menyiapkan materi itu dalam waktu kurang lebih 2 hari ditengah aktifitas yang padat mengurus wardrobe, dokumentasi serta publikasi program Hafizh Quran Trans7 yang tayang selama Ramadhan kemarin. Menyiapkan dengan waktu singkat tanpa berlatih didepan cermin, dengan modal nekat saya memberanikan diri memberikan kultum didepan 250 remaja yang 99.99% wanita. Kalau kalian membaca kisah-kisah saya tentu kalian tau saya memiliki phobia yang aneh, yaitu phobia terhadap wanita cantik, nah diacara ini saya diuji berdakwah didepan ratusan wanita, dimana kebanyakan dari mereka berwajah cantik, entah bagi saya ataupun bagi orang tua mereka masing-masing, karena cantik itu kan relatif brooo.....

Ketika Master of Ceremony atau MC atau pembawa acara atau apalah sebutan lainnya meng-invite saya atau mengundang saya atau memanggil saya kedepan, disaat itulah dimana dalam hidup saya detakkan jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Kalian tau Eno sang Drummer grup Band Netral? nah sekencang pukulan drum itulah detak jantung saya, sungguh luar biasa. Sang MC kala itu mencoba sedikit chit-chat dengan saya dan sayapun mencoba mengimbangi sang MC berkulit putih bernama Derryansha seorang penyiar dan bintang iklan produk minuman teh. Namun sayangnya saya gagal mengimbanginya. 

Kemudian sang MC mengizinkan saya memulai kultum, saya membukanya dengan mengucapkan Bismillah. Perlu diketahui bahwa saya bukanlah ustadz, sangat amat belum pantas saya disebut sebagai ustadz dan berdiri didepan ratusan orang dimana tugas saya saat itu memberikan sebuah ceramah. Dan jujur saya sebenarnya sangat amat gelisah dan ketakutan beberapa hari sebelum tampil. Namun saya memberanikan diri. Mengapa saya memberanikan diri? karena, sesuai dengan materi yang saya bawakan pada hari itu ialah "Saya ingin berhijrah" Iya, saya ingin berubah menjadi lebih baik, saya ingin menjadi seorang ustadz dimana saya membagikan ilmu yang saya miliki, kemudian dibagikan oleh orang lain dan orang lain itu membagikan lagi pada orang lain, begitu terus sampai hari kiamat terjadi, pahalanya terus mengalir, sungguh luar biasa bukan? itulah yang sedang saya impikan dalam hidup ini, bagaimana cara agar saya mendapatkan pahala yang tiada henti sampai hari pembalasan itu tiba. Sungguh, untuk apa hidup didunia mencari kesenangan tapi pahala putus ketika ajal menjemput.

Saya memberanikan diri tampil bukan karena saya ingin menggurui orang yang hadir di acara Buka Bersama itu. Tujuan saya berdakwah ialah hanya ingin menasehati diri sendiri. Iya menasehati diri sendiri, karena ketika saya menyampaikan dakwah atau seruan kebaikan itu yang pertama dengar tentu diri saya sendiri, karena jarak mulut ketika saya berbicara dengan telinga saya lebih dekat daripada telinga jamaah, logikanya tentu saya menasehati diri saya sendiri lebih dulu dibanding jamaah yang telinganya lebih jauh. Juga sebagai motivasi bagi diri saya yang belum benar ini, dimana maksiat masih juga berjalan. Loh kok jadi motivasi bagi diri sih, bukannya itu munafik yak? kenapa jadi motivasi, iya, ketika saya berdakwah dan jika Allah mengizinkan ada diantara orang yang mendengar dakwah saya dia berubah kemudian mengamalkan ilmunya tentu menjadi motivasi bagi diri saya. Dia bisa berubah menjadi lebih baik dan mengamalkan ilmu yang telah lama saya pahami, kenapa saya tidak bisa? maka saya akan lebih berusaha keras melihat keberhasilan itu. Bantu doa juga agar saya bisa berubah menjadi lebih baik hari demi harinya. Ga rugi kok mendoakan diri saya, karena doa itu akan kembali juga ke kalian, insyaallah. Malaikan meng-aamiinkan juga doa yang kalian panjatkan kemudian malaikat berkata "Dan semoga seperti itu untukmu", gimana? enak bener kan? kita doain orang, kita juga dapet aamiinnya malaikat. Asik bener dah...

Tapi sayangnya acara itu berlangsung garing, mungkin ini pertanda saya banyak dosa, jadi dakwah ga berhasil tersampaikan dengan baik, dan saya juga ga doa dulu ketika berjalan kedepan dan niat awal karena Allah kemudian berubah seketika ketika dipanggung, karena terfokus kepada jamaah, niatnya jadi ingin melawak dihadapan mereka, astagfirullah, jangan contoh saya yang banyak dosa ini ya. Kalian tau? ketika saya menyampaikan materi saya yang berjudul "Saya Ingin Berhijrah" itu mulut saya berasa tidak ada lagi cairan air liur, kering total dan saya terkadang menyempatkan diri memutar lidah didalam untuk membasahi dinding dan langit-langit mulut saya. Itulah yang membuat saya gagal (dalam penilaian saya), saya grogi setengah mati, saya terfokus pada layar handphone dimana tempat saya menyusun point-point penting yang akan saya sampaikan.

Ya walaupun gagal tetap saja saya bersyukur. Kenapa? karena ini adalah pengalaman yang amat luar biasa bagi diri saya. Dimana pengalaman ini bisa saya ceritakan seperti saat ini dan juga bisa saya ambil pelajaran berharga dari pengalaman ini. Saya harus memperbaiki kesalahan-kesalahan saya ketika berbicara didepan umum. Saya harus lebih rileks dan niat awal karena Allah jangan sampai berubah. Saya juga dapat hal berharga dari pengalaman ini, dimana kita semua janganlah menghina orang yang berbicara didepan umum, karena sungguh berbicara didepan umum itu tidak gampang, sangat susah dan ada aturannya. Silahkan kalian coba sendiri berbicara dihadapan ratusan orang yang tidak kalian kenali. Jika kalian berani berbicara didepan umum, maka itu adalah bakat mahal yang harus dikembangkan.

Dengan adanya pengalaman ini rasanya tak tega memberi para pembicara baik motivator ataupun ustadz dengan bayaran sangat sedikit, mereka telah memberikan ilmunya kepada ratusan orang didepan umum, berbicara didepan umum itu sangat susah, dan ilmu itu sangat mahal, tentu logikanya para ustadz itu pantas dibayar mahal, namun para ustadz tak pantas meminta bayaran karena dakwah adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Untuk itulah kita harus menghargai siapa yang berbicara didepan umum dengan cara duduk diam dan menyimak dengan baik apa yang ia sampaikan kepada kita semua.

Alhamdulillah akhirnya berabkhirlah tulisan ini. Saya tidak tau tulisan dalam artikel ini bagus apa tidak, karena saya malem membaca ulang lagi. Mungkin jikapun ada kesalahan akan diperbaiki jika ada waktu untuk mengurus blog ini. Dan doakan juga ya semoga bisa menulis satu artikel satu hari. Kalau boleh bantu ingatkan saya untuk tetap istiqomah menulis satu artikel satu hari.

Oya, nanti insyaallah akan saya tulis materi dakwah saya di acara Buka Bersama Fans CJR di blog ini. Semoga dapat membantu saya dan teman-teman yang ingin berubah menjadi lebih baik.

Dengan ini saya undur diri dari artikel ini. Semoga bermanfaat dan sampai bertemu dalam tulisan selanjutnya.


You Might Also Like

0 komentar

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.