GO-JEK, Memudahkan Masyarakat tapi Dibenci Tukang Ojek

"Indonesia belum pantas untuk maju" Kalimat diatas benar-benar pantas diucapkan melihat banyaknya tragedi yang menimpa para ...


"Indonesia belum pantas untuk maju"
Kalimat diatas benar-benar pantas diucapkan melihat banyaknya tragedi yang menimpa para tukang ojek modern yang bisa kita pesan melalui sebuah aplikasi. 

Kehadiran layanan ojek yang bisa kita pesan melalui sebuah aplikasi smartphone ini tentu memudahkan kita untuk mencari ojek. Kini bukan kita yang mencari ojek, tapi ojeklah yang mencari kita langsung setelah kita melakukan pemesanan. Belum lagi dalam aplikasi ini ada fasilitas lain diluar antar jemput. Dalam aplikasi ini kita juga bisa memesan makanan atau meminta tolong tukang ojek mengantar sesuatu kepada seseorang. Bukankah ini memudahkan kita?

GO-Jek benar-benar memudahkan kita. Bahkan tarif yang kita keluarkan untuk tukang ojek yang telah tergabung dengan GO-Jek lebih murah daripada tarif tukang ojek yang mangkal. Siapa yang tidak tertarik. Pemesanan mudah dan harga lebih murah tentunya membuat masyarakat lebih memilih GO-Jek daripada ojek biasa yang super duper mahal.

Namun sangat miris melihat kenyataan bangsa kita. Sebuah aplikasi yang memudahkan kita sudah tercipta. Tapi banyak bangsa kita yang belum siap menyambut kehadiran aplikasi ini. Terutama tukang ojek biasa yang sering mangkal dikeramaian.

Banyak kisah-kisah miris dari tukang ojek yang tergabung dalam GO-Jek. Mereka bercerita bahwa mereka sering diancam dan diusir. Tukang ojek biasa itu tidak terima dengan kehadiran GO-Jek ini. Mereka mengatakan kehadiran GO-Jek ini membuat matapencaharian mereka terancam. Tentu ini bukanlah kata yang pantas untuk mereka ucapkan jika mereka percaya adanya Tuhan. Mereka seolah-olah tidak meyakini kalau rezeki itu datang dari Tuhan bukan dari kerja keras. Kerja keras itu hanya perantara kita untuk berapa banyak kita pantas mendapatkan rezeki.

Di jejaring sosial path sedang di hebohkan oleh ungkapan seseorang tentang tukang ojek yang tergabung dalam GO-Jek di ancam akan dianiaya dan motornya akan dibakar. Orang itu memesan ojek melalui aplikasi. Beberapa saat tukang ojek itu membatalkan orderannya dan berkata kepada pemesan bahwa dia tak bisa karena dia diancam akan dianiaya dan motor akan dibakar. Si pemesan mengira itu bercanda, kemudian dia memesan kembali ojek melalui aplikasi tersebut. Beberapa saat kemudian dia menyaksikan langsung setelah keluar dari kantornya. Ia melihat tukang ojek yang ia pesan sedang di ancam oleh tukang ojek biasa yang mangkal didaerah sekitar. Tukang ojek yang biasa mangkal itu berkata, "Lu nyari duit disini, tapi ga bagi-bagi sama orang sini" Demikian ungkap seseorang yang memposting kejadiannya dipath.

Benar juga sih, kita harus bagi-bagi rezeki dengan orang terdekat. Tapi kalau orang terdekat itu mendzalimi kita dengan mematok tarif sangat tinggi bagaimana ya? kita juga tidak punya pilihankan selain memilih yang lebih murah dan mudah. Atas insiden ini manajamen Go-jek beraksi bahwa kehadirannya bukan untuk menyaingi. Dalam postingan facebooknya, manajemen go-jek menyatakan membekali para drivernya dengan santuan kecelakaan dan asuransi kesehatan. Mereka juga sedang berusaha merekrut banyak tukang ojek untuk bergabung. Saat ini driver yang tergabung dalam Go-jek sudah mencapai lebih dari 2.000 driver yang tersebar diseluruh daerah Jabodetabek.

Semoga tukang ojek biasa bisa memperbaiki pikirannya. Untuk apa mengancam pencari nafkah lain? kenapa mereka tidak mengajukan sendiri untuk bergabung dengan Go-jek? bukankah lebih mudah. Mereka tidak perlu lagi mangkal beramai-ramai. Kalau ada orderan bisa bekerja daripada sibuk mangkal ditepi jalan terkadang mengganggu para pejalan kaki dan membuat kemacetan jalan.

Kejadian-kejadian yang dialami para driver Go-jek benar-benar menunjukkan bahwa bangsa kita memang belum pantas maju. Masyarakat kita perlu sosialisasi mendetail tentang aplikasi-aplikasi mempermudah kita yang akan hadir di masyarakat.

Semoga kejadian ini tidak lagi terjadi.

You Might Also Like

2 komentar

  1. Sudahlah, pikir positif sajalah dahulu. Insha Allah nanti kan semuanya bisa menjadi berkah...... (-:

    ReplyDelete

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.