Bungkus Lebih Banyak daripada Makan ditempat

Sebagai putra keturunan padang dan penggemar kuliner padang, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan kepada kalian tentang rasa pe...

Sebagai putra keturunan padang dan penggemar kuliner padang, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan kepada kalian tentang rasa penasaran 'Kenapa Nasi yang dibungkus lebih banyak dari nasi yang makan ditempat', bukan hal baru memang, tapi saya akan menjelaskannya dengan bahasa saya sendiri, semoga setelah membaca ini kalian yang suka makan nasi padang ditempat tak beranggapan bahwa orang padang itu 'Padangkik' atau dalam bahasa Indonesia Pelit.

Mungkin banyak yang sudah tau, dari beberapa artikel yang saya baca di dunia maya mengatakan bahwa nasi yang makan ditempat itu lebih sedikit karena menyisakan piring kotor yang membuat pemilik rumah makan harus mencucinya, dan mencuci piring itu butuh tenaga serta sabun agar piring itu bersih dan terbebas dari minyak dan noda lainnya. Alasan seperti ini bisa digunakan pada masa kini, namun tidak hanya masa kini, sejak dulu pun sudah begitu sistem rumah makan padang, mari saya jelaskan versi jadulnya.

Dahulu, pada masa penjajahan orang-orang pribumi menjadi kuli, dan pekerjaan rendahan lainnya, yang hidup enak ialah mereka yang dari kaum belanda dan kaum bangsawan, tentu kaum belanda dan bangsawan ini memiliki harta yang berlimpah, dan orang pribumi yang menjadi kuli tersebut tak memiliki uang yang lebih, hanya sekedar untuk makan dan biaya kebutuhan lainnya. Nah, pada masa itu, kaum belanda dan bangsawan tentu lebih memilih untuk makan ditempat, karena ingin menikmati kuliner sambil bersantai, mungkin jika ada social media Path tentu mereka akan check in di Rumah makan padang itu, hehe, nah karena kaum belanda dan bangsawan itu makan ditempat, maka tak ada tempat untuk orang pribumi yang menjadi kuli, tak ada pilihan selain beli nasi padang di bungkus.

Karena banyaknya kaum belanda dan bangsawan makan ditempat dan pribumi dibungkus, ini membuat orang minang sebagai warga pribumi akan memihak pribumi, porsi bagi kaum belanda dan bangsawan yang makan ditempat itu diberi sedikit, dan porsi pribumi yang menjadi kuli itu diberi sedikit lebih banyak daripada makan ditempat, inilah sejarahnya mengapa nasi dibungkus lebih banyak daripada makan ditempat, ini salah satu bukti bahwa orang minang tidak pelit dan justru begitu memihak orang-orang pribumi, meskipun ada saja orang minang yang pelit, tapi itu tidak semua, sama saja dengan suku lainnya, pasti ada saja manusia pelit didalamnya.

Mungkin penjelasan dari saya agak belepotan dan membuat kalian tak begitu mengerti, semoga saja apa yang ingin saya sampaikan dimengerti oleh kalian yang membacanya, hehe, 

*muter lagu Badindin*

======================================================

Semoga tulisan saya bisa memberikan manfaat kepada Anda, temui saya di social media;
Twitter: @dayatpiliang
Facebook: Dayat Piliang
Instagram: dayat.piliang

You Might Also Like

0 komentar

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.