Hujan yang Awet
14:24
Hujan, sebagian orang seperti kembali pada masa lalu yang
pernah mereka alami ketika hujan turun, dengan suara tetesan air hujan yang
jatuh kebumi, juga dengan suasana dingin merasuk kedalam pori-pori tubuh siapa
yang tak akan kembali kedalam bayangan masa lalu, apalagi jika hujan itu begitu
awet sampai esok hari. Mengapa ini bisa terjadi.
Suatu malam saya berada dirumah seorang senior tempat saya
bekerja dulu, tiba-tiba saja hujan turun begitu deras, suara tv yang menyala
pun tidak lagi terdengar oleh telinga kami, namun itu tidak membuat hening
suasana dalam rumah, kami bercerita panjang lebar tentang rencana-rencana masa
depan yang akan kami jalani, entah itu masing-masing atau bersama, yang
terpenting pada malam itu kami berbagi dan bertukar pikiran.
Semakin malam, pertanda saya harus segera pulang, hujan tak
kunjung berhenti, hujan itu begitu awet, sebenarnya tidak ada masalah saya
harus pulang telat, karena siapa yang akan menunggu saya, tidak ada seorangpun
yang sedang menunggu saya, tapi saya tetap harus memaksakan diri untuk pulang
kekamar kos yang saya sewa perbulan, saya takut akan ketinggalan angkot yang
jam kerjanya begitu terbatas, tidak seperti restoran cepat saji yang selalu ada
selama 24 jam.
Dengan terpaksa saya menerobos hujan, saya diantar oleh
senior sampai bertemu dengan angkot yang akan mengantarkan saya ketujuan.
Sebuah keterpaksaan walaupun takut dan beresiko tetap harus kita laksanakan
agar sampai ketujuan, sepertinya malam itu memberikan banyak pelajaran dalam
hidup saya. Tentu, saat saya memilih menerobos hujan yang begitu awet, ketika
saya menerobos hujan, tentu akan banyak resiko yang terjadi, pakaian yang saya
kenakan akan basah, barang elektronik yang saya bawa bisa saja rusak terkena
air, dan saat saya berboncengan dengan senior bisa saja jalanan yang licin
membuat kami terjatuh, itulah segala macam resiko yang harus dihadapi, mungkin
ada banyak resiko yang lainnya, tapi walaupun terlalu beresiko, tetap saja
harus berusaha keras untuk menerobos hujan itu agar saya bisa sampai kelokasi tujuan
saya.
Pelajaran berharganya ialah, begitulah dengan kehidupan,
terkadang Saya terlalu takut untuk melangkah hanya karena resiko-resiko yang
tak seharusnya terlalu saya pikirkan saat belum melangkah, jika saya pikirkan
yang ada saya akan tetap berdiam diri dan tak pernah melangkah, karena itu saya
tidak akan pernah bisa sampai ketujuan. Saya tetap harus melangkah walaupun
banyak resiko yang akan terjadi, hal buruk itu bisa saja terjadi, tapi itu
bukan masalah, yang menjadi masalah besar ialah ketika saya tidak pernah
melangkah karena sibuk memikirkan resiko.
Saya harus menjalani hidup yang saya inginkan, apapun
resikonya akan tetap saya jalani, karena itulah dengan cepat ataupun perlahan
tetap akan sampai ketujuan-tujuan yang saya inginkan, seperti ketika saya
menerobos hujan, jika saya takut menerobosnya, saya hanya berdiam diri didalam
rumah dan tak sampai ketujuan yang saya inginkan, namun ketika saya memaksakan
dan menerobos hujan itu, saya akan sampai ketujuan lebih cepat daripada harus
menunggu.
======================================================
Semoga tulisan saya bisa memberikan manfaat kepada Anda, temui saya di social media;
Twitter: @dayatpiliang
Facebook: Dayat Piliang
Instagram: dayat.piliang
0 komentar
Silahkan berikan komentarmu