Hujan yang Awet

Hujan, sebagian orang seperti kembali pada masa lalu yang pernah mereka alami ketika hujan turun, dengan suara tetesan air hujan yang ...


Hujan, sebagian orang seperti kembali pada masa lalu yang pernah mereka alami ketika hujan turun, dengan suara tetesan air hujan yang jatuh kebumi, juga dengan suasana dingin merasuk kedalam pori-pori tubuh siapa yang tak akan kembali kedalam bayangan masa lalu, apalagi jika hujan itu begitu awet sampai esok hari. Mengapa ini bisa terjadi.

Suatu malam saya berada dirumah seorang senior tempat saya bekerja dulu, tiba-tiba saja hujan turun begitu deras, suara tv yang menyala pun tidak lagi terdengar oleh telinga kami, namun itu tidak membuat hening suasana dalam rumah, kami bercerita panjang lebar tentang rencana-rencana masa depan yang akan kami jalani, entah itu masing-masing atau bersama, yang terpenting pada malam itu kami berbagi dan bertukar pikiran.

Semakin malam, pertanda saya harus segera pulang, hujan tak kunjung berhenti, hujan itu begitu awet, sebenarnya tidak ada masalah saya harus pulang telat, karena siapa yang akan menunggu saya, tidak ada seorangpun yang sedang menunggu saya, tapi saya tetap harus memaksakan diri untuk pulang kekamar kos yang saya sewa perbulan, saya takut akan ketinggalan angkot yang jam kerjanya begitu terbatas, tidak seperti restoran cepat saji yang selalu ada selama 24 jam.

Dengan terpaksa saya menerobos hujan, saya diantar oleh senior sampai bertemu dengan angkot yang akan mengantarkan saya ketujuan. Sebuah keterpaksaan walaupun takut dan beresiko tetap harus kita laksanakan agar sampai ketujuan, sepertinya malam itu memberikan banyak pelajaran dalam hidup saya. Tentu, saat saya memilih menerobos hujan yang begitu awet, ketika saya menerobos hujan, tentu akan banyak resiko yang terjadi, pakaian yang saya kenakan akan basah, barang elektronik yang saya bawa bisa saja rusak terkena air, dan saat saya berboncengan dengan senior bisa saja jalanan yang licin membuat kami terjatuh, itulah segala macam resiko yang harus dihadapi, mungkin ada banyak resiko yang lainnya, tapi walaupun terlalu beresiko, tetap saja harus berusaha keras untuk menerobos hujan itu agar saya bisa sampai kelokasi tujuan saya.

Pelajaran berharganya ialah, begitulah dengan kehidupan, terkadang Saya terlalu takut untuk melangkah hanya karena resiko-resiko yang tak seharusnya terlalu saya pikirkan saat belum melangkah, jika saya pikirkan yang ada saya akan tetap berdiam diri dan tak pernah melangkah, karena itu saya tidak akan pernah bisa sampai ketujuan. Saya tetap harus melangkah walaupun banyak resiko yang akan terjadi, hal buruk itu bisa saja terjadi, tapi itu bukan masalah, yang menjadi masalah besar ialah ketika saya tidak pernah melangkah karena sibuk memikirkan resiko.

Saya harus menjalani hidup yang saya inginkan, apapun resikonya akan tetap saya jalani, karena itulah dengan cepat ataupun perlahan tetap akan sampai ketujuan-tujuan yang saya inginkan, seperti ketika saya menerobos hujan, jika saya takut menerobosnya, saya hanya berdiam diri didalam rumah dan tak sampai ketujuan yang saya inginkan, namun ketika saya memaksakan dan menerobos hujan itu, saya akan sampai ketujuan lebih cepat daripada harus menunggu.

======================================================

Semoga tulisan saya bisa memberikan manfaat kepada Anda, temui saya di social media;
Twitter: @dayatpiliang
Facebook: Dayat Piliang
Instagram: dayat.piliang

You Might Also Like

0 komentar

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.