Lagi-lagi Pembahasan Nikah Muda

Beberapa hari ini berita tentang pernikahan putra pertama dari ustadz Arifin Ilham mengguncang dunia maya. Bagaimana tidak, Muhammad Alv...



Beberapa hari ini berita tentang pernikahan putra pertama dari ustadz Arifin Ilham mengguncang dunia maya. Bagaimana tidak, Muhammad Alvin Faiz, diusianya yang masih 17 tahun memutuskan untuk mempersunting gadis nan-cantik jelita, keturunan tionghoa, dan seorang muallaf pula. Kabarnya, para jomblo fii sabilillah pun dibuat baper akan kehadiran beritanya.

Jujur, menikah diusia muda itu sebenarnya sudah menjadi impian-ku sejak lama. Ini bukan tentang tak bisa mengendalikan nafsu syahwat. Selain menikah menghindari kita dari maksiat, menikah juga katanya membuat kita lebih bahagia. Ya bila yang kita nikahi cocok dan nyaman jadi pendamping hidup. Masalah demi masalah insyaallah bisa teratasi karena ada dua pikiran yang membayangkan tentang membangun masa depan keluarga bersama-sama.

Tapi, karena ikhtiar-ku yang kurang kuat, ilmu-ku yang pas-pasan, isi dompetku masih anak kosan dan bacaan qur'an-ku yang sekarang terbata-bata karena sempat vakum mengaji selama beberapa tahun membuat jodoh yang telah dipersiapkan oleh Allah sulit ditemukan. Sulit mendapatkan sinyal-sinyal dimana jodoh-ku berada. Ah, maafkan aku Ya Rabb yang selalu minta banyak, tapi usaha-nya tidak. Dan karena itulah sepertinya aku belum siap untuk menikah diusia muda. 

Topik 'Pemuda 17 tahun memutuskan menikah diusia muda' adalah topik yang tak akan dilewatkan kaum akhi dan ukhti yang sudah menikah untuk mengompori para jomblo fii sabilillah. Ntah apa alasan mereka mengompori, apa memang nikah sangat bikin hepi, atau mereka ingin menjerumuskan jomblo fii sabilillah dengan pilihan yang mereka sesali dalam diri. hehehe...

Komentar-komentar mengalir, ada yang baper bukan main, ada pula yang nyinyirin. Ya, namanya juga social media, orang bebas berkata apa saja karena tak bertatap muka.

Ukhti-ukhti yang baper bukan main teriak histeris di kolom komentar salah satu postingan Muhammad Alvin Faiz di akun instagram dengan caption "Karena perempuan bukan butuh kata-kata romantis atau rayuan gimbal, mereka hanya butuh kepastian" 

Si ukhti bapernya bukan main. Bahkan kayaknya ada yang menangis pengen dicarikan atau dipertemukan dengan lelaki yang seperti ini. Si ukhti tak menyadari bahwa caption ananda Alvin itu juga termasuk ke dalam kata-kata romantis. Hehe

Ya, efek dari pernikahan ananda Alvin itu ialah, menimbulkan kampanye 'Nikah Muda itu Keren'

Maap tulisan-ku berantakan yak.

Sebetulnya aku ga maksud nyinyir tentang pernikahan ananda Alvin. Hanya saja aku tak ingin kampanye nikah muda itu berakhir bencana bagi seluruh alam raya. Ini bukannya tidak percaya dengan firman-Nya, hanya saja jika jiwa belum matang untuk menikah, maka janganlah tergesa-gesa untuk menikah.

Duh harus jelasin lagi nih kayaknya, maksudnya bukan melarang mereka yang belum matang untuk menikah. Hanya saja, lebih baik jangan tergesa-gesa memutuskan untuk menikah.

Kematangan itu bukan dilihat dari usia. Ananda Alvin terlihat matang untuk menikah. Maka, tak ada masalah dia memutuskan menikah diusianya yang masih sangat muda. Apalagi bapaknya pintar dalam ilmu agama, pastilah ilmunya juga turun keanaknya dan si anak mengerti bagaimana berumah tangga yang dianjurkan oleh agama. Insyaallah keluarganya SAMAWA.

Lah, kita-kita ini yang latar belakang entah dari mana. Anak ustadz bukan, ngaji nggak pintar, emosi masih belum bisa dikendalikan, keuangan juga pas-pasan untuk satu perut, masa iya mau disuruh segera nikah sama orang-orang yang turut serta mengkampanyekan nikah muda. Yang ada bisa berantakan keluarganya nanti. Jelas bukan, ilmu agama nggak banyak tau, emosi tak menentu, keuangan juga masih begitu-begitu. Rumah tangga pun akan ribut-ribut tanpa ada solusi, dan kata 'cerai' atau 'ceraikan aku' pun keluar dari mulut tuk mengakhiri hubungan tak sehat ini.

Menyegerakan nikah itu sunnah, tapi bila tergesa-gesa bisa jadi musibah. Bila sudah matang, usia berapapun engkau, menikahlah segera. Tapi bila belum matang dirasa, maka janganlah tergesa-gesa.

Tulisan-ku berantakan sekali, semoga bisa ambil intisari dari tulisan-ku yang jelek ini. Maksud aku baik kok, moga ga berpikiran buruk yah. Ambil yang baiknya aja. Kalo ga ada yang baiknya, ya udah pindah aja ke tulisan-tulisan yang lebih bermanfaat. Toh ini hanya catatan manusia bodoh yang coba berbagi apa yang ada dalam kepalanya berbentuk opini.

You Might Also Like

0 komentar

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.