Hati yang Menyakiti Dirinya Sendiri

Aku pernah mencintai seorang wanita. Cerita ini sudah sering sekali ku ulang-ulang dalam blog atau tumblr-ku, tapi aku tak bosan u...



Aku pernah mencintai seorang wanita.

Cerita ini sudah sering sekali ku ulang-ulang dalam blog atau tumblr-ku, tapi aku tak bosan untuk menceritakannya kepada dunia. Karena cinta yang kualami itu memang sangat nikmat rasanya. Aku bersyukur dan menikmati rasa cinta yang pernah ada meskipun membuat sakit dan menyesakkan dada.

Pandangan pertama aku sudah mulai terpikat dengannya, lembut tutur katanya, baik sikapnya dan manis serta menyejukkan rupa-nya. 

Karena banyak saingan, aku pun ingin memendamnya seorang diri. Belum lagi saingan itu ialah temanku sendiri, di mana ia adalah senior di sekolahku. Bukan karena takut dengannya, hanya saja aku memilih mengalah karena aku tidak terlalu percaya diri apakah aku bisa membuatnya bahagia. Padahal jika aku mencintainya dengan tulus, pastilah ia akan bahagia dengan sendirinya. 

Cinta itu kan membuat nyaman. Bila tak nyaman, maka bukan cinta namanya. 

Akupun mulai untuk melupakannya dan berusaha menghilangkan rasa cinta yang sepertinya sudah mulai tumbuh secara perlahan. Ketika ingin menghilangkannya, yang terjadi ialah, rasa cinta itu semakin cepat saja bertumbuh. Bayang-bayang wajah manisnya selalu muncul dalam pikiranku. Ini sebuah kesalahan, pikirku. Bagaimana aku bisa melupakannya jika aku terus membayangkannya?

Tapi jujur, aku menikmati bayangan-bayangan itu meski aku tak menginginkannya. Tak menginginkan untuk pikiranku, tapi sepertinya hatiku yang terdalam begitu menginginkannya.

Aku pun bertanya-tanya, kenapa rasa cinta ini semakin bertumbuh? padahal jika aku lihat, tidak ada tanda-tanda wanita itu adalah jodohku. 

Jelas sih, dari tampang, kami berbeda, dia cantik jelita, sedang aku punya tampang biasa dan rakyat jelata. Bagaimana bisa aku mendapatkan hatinya? setidaknya jika aku memikirkannya dengan logika saja. Jika percaya pada Allah, tak ada yang mustahil. Jika Allah berkehendak mempersatukan aku dengan YoonA SNSD sekalipun, pasti bisa terjadi. Yang berkuasa atas segala sesuatu itu kan Allah.

Tapi, waktu itu aku hanya memakai logika dan merasa tak pantas mendapatkan hatinya.

Dan hasilnya pikiranku berkata, Dia bukanlah jodohku. Aku tak pantas untuknya. Aku akan melupakanmu dan semoga kau menemukan pria yang jauh lebih baik dariku, dan semoga kau berbahagia dengannya.

Kemudian muncullah pertanyaan-pertanyaan.

Jika dipikir dengan logika, tak ada tanda aku dan dia berjodoh, lantas kenapa rasa cinta ini bertumbuh dalam hati ini? apa alasannya? kenapa cinta ini hanya bertumbuh di hatiku seorang?

Akupun mulai memikirkan hal lain dan menyalahkan hatiku sendiri, tapi juga berterima kasih kepada hatiku yang rapuh ini.

Aku meyakini, bahwa hati inilah yang ingin mematahkan dirinya sendiri, dengan menumbuhkan rasa cinta yang sebetulnya ia mengetahui bahwa cinta yang ditumbuhkan itu tak akan terbalas. Ia ingin mematahkan dirinya, agar aku tau betapa sakitnya mencintai wanita yang tak mencintai kita. Dengan mematahkan dirinya, hati yang rapuh merasa terlatih dan semakin kuat untuk menjalani kisah cinta berikutnya. 

Hatiku sedang mendidik dirinya agar menjadi hati yang kuat dengan menyakiti dirinya sendiri.

Ah...
Entah tulisan apa ini, nggak begitu jelas.

Tapi yang perlu diketahui, semua kisah terjadi tentu atas izin Allah. Aku tidak ingin menjadi sekuler dengan mengatakan kisahku diatas tak ada kaitannya dengan Allah.

Semua terjadi atas izinNya, tinggal manusianya saja bagaimana dalam menyikapinya dan mengambil hikmah dari setiap kisah yang tentu didalam kisah itu ada pelajaran dari Allah, begitulah satu dari sekian banyak cara Allah mendidik hambanya.

nggak begitu jelaskan tulisan ini? entah nyambung kemana-mana.

Sesuai dengan tagline blogku, Catatan manusia bodoh.

Maklumilah yah....

Sekian,
Selamat malam, bila kau membacanya dimalam hari. Selamat pagi, jika kau membacanya dipagi hari, selamat siang jika kau membacanya disiang hari dan selamat sore jika kau membacanya disore hari.

Tulisan dibuat pada malam hari bertempat di kafe sederhana yang tak jauh dari kosan. Harganya begitu murah dan kecepatan wifi yang maha dahsyat yang membuat aku nyaman berada disini. Semua nikmat dari Allah...

Sumber gambar: ted.com

You Might Also Like

2 komentar

  1. luar biasa, gue pertama kali mampir kesini, padahal gue udah follow twitter 3 tahun yang lalu. ahh semua ditakdirkan allah. kayaknya gue bakalan sering-sering mampir kesini.

    eniwei, kayaknya semangat nulis gue tumbuh lagi. makasih ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa kabarnya mas norpiansyah, salam kenal dariku.

      Terima kasih sudah mau mampir dan membaca tulisanku yang sederhana dan tak begitu enak dibaca ini ya mas. Semoga ada manfaatnya.

      Alhamdulillah bila semangat nulis kembali tumbuh, insyaallah aku akan mampir ke blog susu dingin milikmu mas,

      sekali lagi terima kasih :D

      Delete

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.