Jakarta, Bukan Kota Manusia
00:01Ini aku, ceritanya sebagai manusia yang pernah mengunjungi Jakarta, kota yang buka untuk manusia hidup. |
Semakin heran saja aku dengan kota ini, tiba di Jakarta sudah menikmati macet jalanan yang begitu parah. Aku merasakan ketidak nyamanan yang amat sangat di kota ini, belum lagi turun dari bis, semua orang tampangnya kusut, seakan kalau kita mengusik yang terjadi mungkin mereka akan membunuh kita. Bayangkan saja ditengah kota yang begitu keras, semua pusing dengan pekerjaannya, aktivitasnya di tambah dengan suasana jalanan yang begitu membuat pikiran menjadi stress.
Sungguh aku merasa bahwa Jakarta ini bukan tempat di mana manusia untuk hidup, tidak ada pertemanan sejati di kota ini, semua saling sikut antar rekan kerja, demi bertahan hidup harus menginjak orang atau menjatuhkan seseorang, itulah sistem untuk dapat hidup di kota besar.
Belum lagi Jakarta masuk dalam deretan kota paling tidak aman untuk di tinggali, maraknya kejahatan yang terjadi ini karena masyarakatnya sudah putus asa, kebanyakan juga dari mereka yang menjadi penjahat awalnya memiliki masa lalu baik, tapi sayangnya orang yang begitu baik ditindas, diinjak dan dijatuhkan. Menjalani hidup seperti itu siapa yang tidak putus asa, akhirnya jalan satu-satunya menjadi brutal, menjadi penjahat dan menginjak orang seenaknya.
Aku juga heran dengan kemacetan kota Jakarta, apalagi aku baru sampe tepat pada malam minggu, jalanan kota sangat macet sekali, jika aku turun dari angkot yang aku tumpangi dan berjalan kaki, aku lebih cepat dari pada angkot tersebut, tujuan ku kegandaria tepatnya didekat Univ. Jaya Baya, bahkan karena pusingnya dengan kemacetan, aku segera turun sebelum sampai ketujuan akhirku, aku segera berjalan kaki dan menyaksikan orang-orang menikmati kemacetannya dijalan dengan muka yang kusut, lesu, dan banyak juga ekpresi emosional yang tampak dari wajah mereka.
Sungguh mengerikan kota ini, kota ini sudah tidak cocok untuk di tinggali oleh manusia, untuk kalian yang ingin mengadu nasib, jangan memilih kota ini, karena kota ini amat mengerikan. Kota ini begitu mengerikan, jalanan selalu macet, bayangkan saja, dirimu sudah pusing dengan urusan pekerjaan, ditambah dengan kemacetan ibu kota justru membuat pikiranmu jadi pusing lagi, eh maaf, bukan pusing, tapi strees, gila. Juga cuaca yang panas, selalu merasa gerah baik dijalan maupun didalam rumah bagi kalian yang tak memiliki pendingin ruangan. Banjir juga, hujan sedikit saja banjir selalu hadir seolah-olah hujan dan banjir tak akan pernah terpisahkan.
Benar-benar mental baja dan orang gila yang hanya bisa hidup di Jakarta.
2 komentar
Maaf kali ini anda agak sedikit berlebihan di "demi bertahan hidup harus menginjak orang atau menjatuhkan seseorang, itulah sistem untuk dapat hidup di kota besar."
ReplyDeleteApa yang berlebihan? itulah nyatanya, dan jangan mengira saya menulis bahwa itu adalah jakarta, dalam tulisan saya itu saya menyebut 'Kota Besar'
DeleteSilahkan berikan komentarmu