Hidup Lebih Buruk dari Kecoa

Diantara kita, siapa yang menginginkan hidupnya seperti kecoa? Melihat bentuknya saja begitu menjijikkan, apalagi kehidupannya yang se...


Diantara kita, siapa yang menginginkan hidupnya seperti kecoa? Melihat bentuknya saja begitu menjijikkan, apalagi kehidupannya yang selalu berada dalam got dan tempat yang busuk? Mungkinkah ada hidup manusia yang sama menjijikkannya dengan seekor kecoa?

Saya begitu penasaran, sehingga pemikiran yang menurut saya tak penting itu mendapatkan sebuah inspirasi untuk menulis tulisan ini, seandainya saja kita tau apa yang ada dalam pikiran si kecoa tentang manusia, pastinya mereka akan mengatakan bahwa ada manusia yang lebih buruk darinya.
Saya begitu yakin pasti ada manusia yang lebih buruk dari seekor kecoa, saya mengatakan seperti itu bukan karena saya lebih baik, hidup manusia yang lebih buruk dari kecoa bukanlah orang miskin, bukanlah mereka yang hidup dan tinggal dijalanan, bukan juga orang kampung pedalaman yang hidup tanpa penerangan sedikitpun.

Bagi saya manusia yang hidupnya lebih buruk dari kecoa adalah mereka yang menikmati kebebasan hidupnya, manusia yang selalu mencari kesenangan dalam hidupnya tanpa peduli dengan orang lain, tanpa peduli apakah itu baik untuk hidupnya, tanpa peduli untuk mencari arti hidup yang sebenarnya, mereka adalah manusia malam, manusia yang ingin dihibur karena kepenatan dalam dunia kerja, ingin dihibur karena memiliki masalah yang amat sulit, ingin dihibur karena begitu pusing dengan hidupnya.

Bukankah persis dengan kecoa? Begitu senang keluar malam, lebih senang berada ditempat kotor. Bagiku tempat hiburan malam itu adalah tempat yang sangat kotor, meskipun aku merasa ingin bergabung kedalam tempat itu, tapi aku coba menahan untuk mengunjungi tempat-tempat rendahan seperti itu, dimana isinya adalah orang yang ingin mencari hiburan dan kesenangan dengan cara yang salah, mereka menikmati minuman-minuman yang dapat merusak tubuh dalam jangka panjang, tak jarang juga disana banyak sekali yang menikmati obat-obat terlarang, walaupun tempat itu lebih sering dipakai untuk bertransaksi obat terlarang itu. Manusia didalamnya sibuk memburu manusia lainnya hanya untuk mengikuti hawa nafsunya, padahal kenikmatan itu hanyalah sementara dan akan hilang, tapi dosa karena melakukan hal itu akan tetap melekat sampai hari dimana semuanya akan diminta pertanggungjawaban atas prilaku kita didunia tiba.

Bukankah lebih buruk dari kecoa, mereka keluar malam, menikmati minuman kotor, dan ingin memuaskan nafsunya, begitu menjijikkannya manusia-manusia seperti ini.

Saya tidak ingin menjadi orang yang munafik, disisi lain saya amat begitu iri dengan mereka yang bisa menghaburkan uangnya ketempat kotor itu, menikmati minuman yang membuat kita terbang, dan memuaskan nafsu duniawi. Jika saya hanya memikirkan duniawi, tentunya saya akan menjadi bajingan, tapi beruntungnya saya selalu mengingat bahwa kehidupan duniawi ini tidak abadi, kehidupan yang kekal ialah di kehidupan selanjutnya, manusia hidup didunia ini hanya untuk diuji, karena itu banyak larangan-larangan yang diberikan oleh Pencipta. Dan saya sangat yakin sekali bahwa dikehidupan selanjutnya adalah kehidupan yang abadi, lebih indah, dan tentunya kita akan diberi kebebasan dengan kenikmatan yang tiada habisnya.

Bagaikan orang yang sedang mengikuti Ujian Nasional, sebelumnya sibuk belajar agar bisa menjawab semua masalah yang diberikan oleh pembuat soal, namun setelah Ujian berakhir, kita akan terbebas, beberapa orang akan memberi kita hadiah atau minimal ucapan selamat jika kita berhasil lulus dari ujian itu, apalagi jika kita menjadi juara dalam Ujian, tentunya ada orang yang sangat senang, bahkan kita akan diberikan bonus-bonus seperti beasiswa dan hadiah besar lainnya.
Bukankah kita semua bisa mengambil banyak pelajaran dari setiap kejadian dibumi ini? Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang berakal, selalu mengambil pelajaran dari setiap kejadian.

Tulisan ini saya buat bukan saya merasa lebih baik, tapi hanya saja dengan menulis seperti ini, saya begitu lancar dalam mengetik kata demi kata, semoga tulisan yang tidak begitu bagus ini bisa memberikan manfaat untuk beberapa manusia, andai saja bisa berguna bagi kehidupan yang membaca tulisan ini, saya begitu senang.

Hiduplah dengan tujuan akhirat, dunia hanya ajang Ujian Alam Semesta, levelnya jauh lebih tinggi dari Ujian Nasional yang diadakan pemerintah Indonesia. Jangan jadikan hidup kita lebih buruk dari kecoa.

You Might Also Like

0 komentar

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.