Belajar Dari Nyamuk

Tulisan ini saya buat pada malam hari pukul 01:40, bukan saya sedang begadang atau sedang insomnia, tapi saya tidak bisa tidur dengan tenang...

Tulisan ini saya buat pada malam hari pukul 01:40, bukan saya sedang begadang atau sedang insomnia, tapi saya tidak bisa tidur dengan tenang karena nyamuk di bandung gigitannya pedas sekali membuat saya begitu terganggu ketika memejamkan mata beberapa detik.

Tapi, ada yang bisa kita pelajari dari hewan yang di benci seluruh manusia ini. Pernah saya membaca twit bahwa yang menghisap darah itu ialah nyamuk betina, sedangkan nyamuk jantan menghisap sari bunga. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. 

Hewan yang paling kita benci dan selalu membuat kita terganggu ini siapa sangka ternyata pengorbanan untuk menghasilkan keturunannya begitu besar, mereka rela bertaruh nyawa untuk menghisap darah manusia demi mendapatkan protein untuk pembentukan telur yang akan menjadi keturunannya kelak.

Sungguh besar pengorbanan nyamuk betina demi mempertahankan keturunannya, dan begitu pula dengan seorang ibu yang rela mempertaruhkan nyawa demi melahirkan buah hatinya. Ia rela menyisihkan waktu pentingnya untuk merawat keturunannya dan membesarkannya dengan sepenuh hati.

Saya juga kaget ketika mengetahui bahwa yang menghisap darah adalah nyamuk betina, pelajaran yang bisa kita petik hari ini adalah, pengorbanan seorang ibu sungguh sangat besar, rela mempertaruhkan nyawa demi memperoleh keturunan yang akan dididik dengan cinta dan kasih sayangnya masing-masing.

Untuk itu, janganlah kita melawan kepada ibu maupun bapak. Bahkan dalam ajaran agama islam ini, ibu menjadi prioritas utama, dan makhluk mulia.

Sekian tulisan saya dini hari ini, lebih dan kurangnya saya mohon maaf, mata sudah berat dan para ibu nyamuk ini terus mengganggu saya.

Untuk berbincang dengan saya, silahkan follow twitter @dayatpiliang

You Might Also Like

0 komentar

Silahkan berikan komentarmu

Powered by Blogger.