Negeri Kita Penuh Maksiat
15:52
Dunia semakin kacau saja. Termasuk negeri kita juga sudah semakin mengerikan untuk tinggal didalamnya. Dalam postingan ini saya bukan membicarakan tentang pemerintahan. Tetapi saya membicarakan tentang orang-orang yang ada di negeri ini.
Beberapa waktu lalu ada sebuah kampanye dari perkumpulan menolak miras yang di prakarsai Fahira Idris. Perkumpulan itu ialah Gerakan Nasional Anti Miras, disingkat menjadi GeNAM. Saya sangat mendukung gerakan sosial ini. Selain miras itu haram dalam agama islam, miras juga berdampak buruk pada tubuh. Tidak hanya pada tubuh, miraspun bisa berdampak buruk bagi orang-orang disekitar. Bisa kita lihat kejadian kecelakaan, pembunuhan, pemerkosaan dan kejahatan lain itu bersumber dari miras. Karena itulah kita pantas menyebut miras adalah salah satu sumber dari kejahatan.
Gerakan itu memperoleh dukungan yang banyak dari netizen, namun saya sangat heran ada sekelompok orang yang mencela Gerakan ini terutama mem-bully Ketua Umumnya, Fahira Idris. Entah mereka menggunakan otaknya atau tidak, mereka menolak pelarangan miras di tempat umum seperti minimarket dan sejenisnya. Sungguh menyedihkan ada orang yang seperti ini.
Tidak hanya orang yang membela miras, beberapa waktu lalu ada juga kabar yang terkuak tentang salah satu EO (Event Organizer) mengadakan promnight kelulusan anak SMA yang telah selesai mengikuti Ujian Nasional. Tidak salah dengan promnight-nya, tetapi mereka mengadakan acara bikini party di sebuah hotel dan mengundang beberapa sekolah, termasuk sekolahan islam. Saya yakin acara ini tetap ada dimana-mana, namun hanya itulah yang terkuak. Apakah kita ingin mengikuti budaya barat dengan mengadakan acara yang serupa? apakah kita mau menjadikan negeri ini dipenuhi dengan kebebasan maksiat? dan perlahan membuat maksiat itu adalah suatu hal yang wajar. Semoga hal ini tidak terjadi pada bangsa ini.
Baru-baru ini saya juga mendengar kabar yang hangat di tengah-tengah berita mahasiswa yang turun kejalan mendemo Jokowi. Saya tidak tau entah ini pengalihan itu atau bukan. Tapi saya tidak mau berpikir buruk, kita anggap saja berita ini bukan pengalihan isu. Di sosial media twitter baru-baru ini sempat dihebohkan dengan sebuah akun yang menjual obat aborsi secara online. Yang lebih menyedihkan lagi adalah, adanya testimoni yang diberikan beserta foto janin hasil aborsi yang diposting para pengguna. Dan seperti bikini party itu saya yakin penjualan obat aborsi ini sudah lama terjadi namun baru terungkap saat ini. Menjual obat aborsi adalah sebuah kesalahan dan sama saja sebagai pembunuhan. Dengan adanya obat aborsi ini membuat anak-anak muda yang belum menikah tidak perlu khawatir berhubungan badan dengan kekasihnya jika andai saja dari hasil hubungan terlarang itu menyebabkan kehamilan. Seperti kondom yang dijual bebas yang memiliki dampak semakin banyak remaja yang melakukan hubungan intim dengan kekasihnya.
Masih banyak peristiwa yang menyedihkan hati terjadi di negeri ini, seperti adanya usulan untuk melokalisasi para PSK. Maksiat semakin merajalela dan orang baik banyak yang memilih berdiam diri. Kita harus tegas untuk menindak hal ini meskipun hanya menyuarakan penolakan melalui social media. Jika ada jutaan orang yang bersuara penolakan di social media, maka efeknya luar biasa.
Mulai dari diri kita ubahlah dari yang buruk menjadi lebih baik. Dari yang ingin mencoba prilaku maksiat untuk menahan semua itu. Serta tidak diam saat kemaksiatan ada didepan mata.
Dalam postingan ini mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan. Lebih dan kurangnya tulisan ini saya mohon maaf, karena tulisan ini dibuat hanya menyuarakan isi hati dan pikiran saya.
0 komentar
Silahkan berikan komentarmu